kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

BBM naik November, BI rate diprediksi naik 25 bps


Rabu, 15 Oktober 2014 / 18:34 WIB
BBM naik November, BI rate diprediksi naik 25 bps
ILUSTRASI. PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) masih melalui proses seleksi dan uji tuntas terhadap rencana akuisisi perkebunan sawit.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Keras beredar isu bahwa pemerintahan baru akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter pada bulan November tahun ini. Kenaikan ini akan menyebabkan tekanan pada inflasi.

Kepala Ekonom Mandiri Destry Damayanti menghitung  apabila harga BBM jadi dinaikkan November dengan besar Rp 3.000 maka inflasi tahunan 2014 yang terjadi mencapai 8,47%. Imbasnya, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menaikkan suku bunganya sebesar 25 bps pada pertengahan November 2014 menjadi 7,75%. 

"Dan cenderung flat hingga akhir tahun 2015," ujar Destry di Jakarta, Rabu (15/10). Menurut Destry, dengan kenaikan Rp 3.000, BI cukup merespon dengan menaikkan suku bunga 25 bps.

Dirinya sendiri menginginkan agar semakin cepat semakin baik pemerintah baru menaikkan harga. Kalau ada kenaikan Rp 3.000 pada bulan November, hitungan Destry ada penghematan anggaran hingga Rp 141 triliun dalam satu tahun. "Kita sudah menunggu terlalu lama. Naikkan BBM akan buat market konfidens," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×