kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.481   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.804   105,08   1,36%
  • KOMPAS100 1.093   16,88   1,57%
  • LQ45 798   15,44   1,97%
  • ISSI 266   2,03   0,77%
  • IDX30 414   7,90   1,94%
  • IDXHIDIV20 481   9,26   1,96%
  • IDX80 121   1,95   1,64%
  • IDXV30 131   2,30   1,78%
  • IDXQ30 134   2,27   1,73%

Dua nama baru masuk tim Independen KPK-Polri


Selasa, 27 Januari 2015 / 15:45 WIB
Dua nama baru masuk tim Independen KPK-Polri
ILUSTRASI. Samsung Galaxy A04


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membentuk tim independen untuk meredakan polemik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Tim ini beranggotakan tujuh orang tokoh nasional.

Tapi tampaknya, kemungkinan besar jumlah anggota tim independen ini bakal bertambah. Setidaknya bakal masuk dua nama lagi untuk melengkapi tim ini.

Namun, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menuturkan kepastiannya masih menunggu terbitnya Surat Keputusan (Kepres). “Sudah deal (dua nama) tapi tidak ingin mendahului Presiden,” katanya, Selasa (27/1).

Salah satu nama yang kemungkinan masuk dalam tim independen ini yakni Sosiolog Imam Prasodjo. Terlebih, Imam tampak hadir dalam rapat tim tujuh di gedung Sekretaris Negara, siang ini.

Sebelumnya, tim  tujuh ini terdiri dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, Wakil Kepala Polri Komjen (Purn) Oegroseno, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana, pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar, mantan pimpinan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, mantan Ketum PP Muhammadiyah Syafii Maarif, dan Erry Riyana Hardjapamekas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×