kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.330   14,00   0,09%
  • IDX 7.345   -53,46   -0,72%
  • KOMPAS100 1.030   -14,36   -1,37%
  • LQ45 782   -6,67   -0,85%
  • ISSI 245   -3,19   -1,29%
  • IDX30 405   -3,55   -0,87%
  • IDXHIDIV20 467   0,58   0,12%
  • IDX80 116   -1,36   -1,15%
  • IDXV30 118   -0,58   -0,49%
  • IDXQ30 130   -0,02   -0,02%

Dua Alasan Mengapa Kenaikan UMP 2023 Tidak Boleh Lebih dari 10%


Selasa, 22 November 2022 / 03:57 WIB
Dua Alasan Mengapa Kenaikan UMP 2023 Tidak Boleh Lebih dari 10%


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Mengacu pada Permenaker Nomor 18 Tahun 2022, berikut formula perhitungan UMP 2023: 

Formula upah minimum adalah UM(t+1) = UM(t) + (Penyesuaian Nilai UM x UM(t)). 

  • UM(t+1): upah minimum yang akan ditetapkan 
  • UM(t): upah minimum tahun berjalan 
  • Penyesuaian nilai UM: penyesuaian upah minimum yang merupakan penjumlahan antara inflasi dengan perkalian pertumbuhan ekonomi dan a. 

Sementara penyesuaian nilai upah minimum dalam formula di atas dihitung dengan rumus: 

Penyesuaian Nilai UM = Inflasi + (PE x a). 

Variabel inflasi yang dimaksud merupakan inflasi provinsi yang dihitung dari periode September tahun sebelumnya sampai dengan periode September tahun berjalan (dalam persen). 

Sementara PE adalah pertumbuhan ekonomi. 

Lalu, untuk a merupakan wujud indeks tertentu yang menggambarkan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai tertentu dalam rentang tertentu yaitu 0,10 sampai dengan 0,30. 

Penentuan nilai a harus mempertimbangkan produktivitas dan perluasan kesempatan kerja.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Kenaikan UMP 2023 Tidak Boleh Lebih dari 10 Persen? Ini Penjelasan Kemnaker"
Penulis : Alinda Hardiantoro
Editor : Inten Esti Pratiwi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×