kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

DPRD DKI janji membuka diri kepada masyarakat


Rabu, 29 Oktober 2014 / 10:40 WIB
DPRD DKI janji membuka diri kepada masyarakat
ILUSTRASI. Promo Kartu Kredit Citi dengan Diskon Tiket Pesawat & Hotel Traveloka Rp 500.000


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Masalah DKI Jakarta nyatanya memang tak pernah surut. Ada saja bagian yang belum "bersih" di setiap sudut wilayah.

Beragam keluhan masyarakat atas masalah di Ibu Kota pun sering disuarakan kepada pusatnya, dalam hal ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta yang memiliki anggota legislatif pilihan rakyat. Demi mencanangkan perubahan di setiap sudut Ibu Kota, DPRD DKI akan lebih terbuka kepada masyarakat dengan membuka forum diskusi publik.

"Jadi rencananya ada mingguan, pertemuan publik. Mulai bulan Desember rencananya setelah selesai kelengkapan," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik, kepada Kompas.com di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat Selasa (28/10/2014).

Taufik mengatakan, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, itu memiliki tempat kosong. Lokasi itu berada di lantai bawah dalam gedung tersebut.

Nantinya, kata dia, akan dilengkapi kursi dan meja. Kelengkapan ini diperuntukkan untuk diskusi publik dengan mengangkat masalah-masalah yang muncul di Jakarta. Diskusi publik ini, lanjut dia, guna membahas apa yang diinginkan warga Jakarta.

"Nanti akan mengundang DPRD, SKPD, pakar, pemerhati," ungkap Taufik.

Menurut Taufik, adanya pembicaraan dengan forum terbuka itu dapat mempermudah DPRD DKI dalam menyerap isu-isu yang berkembang di masyarakat. Selain itu, lanjut dia, diskusi publik dapat menambah pemahaman dan ilmu warga karena ada seorang pakar yang sesuai dengan bidangnya. Sehingga, kata Taufik, hasil dari diskusi publik dapat dipecahkan bersama tidak hanya satu pihak saja.

"Mana kita tahu defisit anggaran 12 triliun. Kalau misal semua program dilaksanakan uang DKI kurang 12 triliun. Seperti itu contohnya," ujar politisi Patai Gerindra itu. (Adysta Pravitra Restu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×