kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.033   -33,05   -0,47%
  • KOMPAS100 1.050   -5,82   -0,55%
  • LQ45 825   -5,95   -0,72%
  • ISSI 214   -0,87   -0,40%
  • IDX30 423   -1,42   -0,34%
  • IDXHIDIV20 514   0,27   0,05%
  • IDX80 120   -0,76   -0,63%
  • IDXV30 125   1,16   0,93%
  • IDXQ30 142   0,23   0,16%

DPR tolak kenaikan iuran, rapat dengan BPJS Kesehatan lanjut hari ini


Kamis, 07 November 2019 / 10:04 WIB
DPR tolak kenaikan iuran, rapat dengan BPJS Kesehatan lanjut hari ini
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (tengah) dan Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris (kanan) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih menolak adanya kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

Mereka berpendapat, kenaikan iuran tersebut melanggar kesepakatan DPR dan pemerintah dalam rapat sebelumnya, dimana kenaikan iuran BPJS Kesehatan, khususnya untuk segmen peserta mandiri kelas 3, bisa naik asalkan terdapat cleansing data terlebih dahulu.

Baca Juga: Iuran tetap naik, anggota Komisi IX DPR ancam tak rapat lagi dengan BPJS Kesehatan

Meski sudah menggelar rapat dengar pendapat kurang lebih 13 jam pada Rabu (6/11), anggota komisi IX DPR merasa belum mendapatkan jawaban berkaitan dengan cleansing data dan penetapan iuran BPJS Kesehatan tersebut. Akhirnya, DPR pun meminta agar rapat kembali dilanjutkan hari ini.

"Rapat dengan menkes, BPJS Kesehatan dan DJSN diskors sampai besok, pukul 19:00 WIB," tutur Wakil Ketua Komisi IX Sri Rahayu, Rabu (6/11) malam.

Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengatakan dalam rapat berikutnya BPJS Kesehatan akan memberikan penjelasan terkait proses cleansing data yang secara teknis sudah dianggap selesai.

Namun, data tersebut harus dibawa ke rapat tingkat menteri terlebih dahulu untuk dinyatakan selesai secara administratif. "DPR menolak kan dengan catatan kalau data cleansing sudah selesai. Kami akan laporkan besok (kamis, 7/11) datanya secara teknis," ujar Fachmi.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan dibandingkan dengan pulsa, anggota Komisi IX DPR keberatan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×