Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Anggota Komisi I DPR Ramadhan Pohan menilai Dewan Pers terkesan lamban dalam menangani kemerdekan pers. Alhasil, kekerasan wartawan pun marak terjadi di Indonesia.
"Padahal tanggung jawab kemerdekaan pers sudah dimandatkan kepada Dewan Pers. Lantas kenapa masih banyak kekerasan?," ujar politisi Partai Demokrat saat rapat dengar pendapat dengan Dewan Pers, Kamis (3/3).
Roy Suryo Notodiprojo, politisi Partai Demokrat juga mempertanyakan kenapa kekerasan pers masih kerap terjadi. "Saya mendengar bahwa tadi pagi ada wartawan Jakarta Globe dan Viva News yang mengalami penusukan dan saat ini sedang dioperasi," ujar Roy.
Roy meminta Dewan Pers untuk menjamin kebebasan pers di Indonesia lebih baik lagi terlebih melindungi wartawan dari tindak kekerasan. "Kami meminta hal ini tidak terjadi lagi," tegas Roy.
Ketua Dewan Pers Bagir Manan membantah bertindak lamban. Dia mengatakan, saat ini selalu bertindak cepat dalam menangani kekerasan pers dengan dua cara. Pertama, Dewan Pers langsung membentuk tim investigasi. Kedua, Dewan Pers selalu berkordinasi dengan penegak hukum. "Kami bertindak cepat. Tapi kami juga mohon agar penegak hukum bertindak secara cepat juga," ujar Bagir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News