kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Doni Monardo beberkan langkah-langkah BNPB mengantisipasi bencana di Indonesia


Rabu, 03 Maret 2021 / 16:42 WIB
Doni Monardo beberkan langkah-langkah BNPB mengantisipasi bencana di Indonesia
ILUSTRASI. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Nasional Doni Monardo


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merancang langkah dalam antisipasi bencana di Indonesia.

Upaya pencegahan bencana dilakukan secara bersama-sama dengan seluruh instansi terkait. Termasuk juga terkait dengan perencanaan pembangunan yang berlandaskan pengurangan risiko bencana.

Langkah kolaboratif juga ditunjukkan dengan melibatkan pakar. Hal itu untuk memprediksi ancaman, memperkuat sistem peringatan dini, menyusun rencana kontijensi dan edukasi serta pelatihan kebencanaan.

"Melalui pendekatan kolaborasi pentahelix pemerintah bersama dengan akademisi, dunia usaha, komunitas relawan dan media terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan mulai dari tingkat individu, keluarga dan masyarakat," ujar Kepala BNPB Doni Monardo saat peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, Rabu (3/3).

Baca Juga: Jokowi apresiasi BNPB dalam penanganan Covid-19

Dari sisi pengetahuan, Doni bilang literasi kebencanaan terus ditekankan. Pentingnya pemahaman terkait potensi bencana perlu dilakukan mengingat Indonesia termasuk daerah rawan bencana.

Berdasarkan penelitian Bank Dunia, Indonesia masuk sebagai salah satu dari 35 negara dengan tingkat risiko ancaman bencana paling tinggi di dunia. Kesiapan yang minim dalam menghadapi bencana akan menyebabkan kerugian yang besar.

"Menteri Keuangan menyebutkan bahwa setiap tahun kita mengalami kerugian ekonomi akibat bencana rata-rata 22,8 triliun rupiah per tahun," terang Doni.

Hal itu belum termasuk kepada kerugian yang berkaitan dengan kehilangan nyawa. Dalam 10 tahun terakhir rata-rata 1.183 jiwa meninggal dunia akibat bencana.

Doni juga menyebut berdasarkan data BNPB, periode Februari 2020 hingga Februari 2021 terdapat total 3.253 bencana. Bila dihitung rata-rata, terjadi 9 kalo kejadian bencana tiap harinya.

"Apakah itu gempa Tsunami erupsi gunung berapi, karhutla, banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung," jelasnya.

Selanjutnya: Pemerintah daerah tingkatkan kualitas akurasi pencatatan kasus covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×