Reporter: Muhammad Afandi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produktivitas tenaga kerja yang masih rendah disebut menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi stagnan. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi cenderung stagnan di angka 5%, di bawah rata-rata negara berkembang lainnya.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengakui produktivitas tenaga kerja yang masih rendah menjadi tantangan besar di Indonesia.
“Bagi kita ya, secara umum masih relatif rendah walaupun indeks ketenagakerjaan mengalami peningkatan. Peningkatan itu harus didorong lebih cepat lagi,” ujar Hanif usai Seminar Hubungan Industrial dengan topik Kompetensi Lulusan Politeknik di Era Revolusi Industri 4 di Hotel Royal Kuningan, Setiabudi Jakarta Selatan, Senin (19/11).
Hanif mengungkapkan pekerja di Indonesia perlu dibekali pendidikan melalui pelatihan vokasi. Jika keterampilan dari tenaga kerja tersebut dapat ditingkatkan, berdampak pada produktivitas yang meningkat.
Sementara, sektor pertanian disebut sebagai sektor dengan produktivitas terendah. Sedangkan lebih dari 30% tenaga kerja bekerja di sektor pertanian. Untuk itu Hanif meminta industrialisasi di sektor pertanian harus digenjot.
“Tentu harus ada kebijakan yang komprehensif agar mendorong produktivitas di sektor pertanian itu meningkat. Industrialisasi di sektor pertanian harus digenjot,” jelasnya
Selain pemerintah, pihaknya juga meminta perusahaan memiliki mekanisme untuk mengenjot produktivitas. Harus ada perbaikan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Namun harus dilakukan dengan komprehensif.
“Apakah dengan memperbaiki lingkungan kerjanya, apakah dengan membantu dengan memberikan sarana dan prasarana kerja lebih baik, macam-macam, tapi harus dilakukan secara komprehensif,” terang Hanif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News