Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN) mencatatkan aset negara di DKI Jakarta sebesar Rp 1.123 triliun. Ini terkait adanya wacana untuk tukar guling aset demi membangun Ibukota baru.
Direktur Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (BMN DJKN) Encep Sudarwan menerangkan nilai aset tersebut merupakan representasi dari nilai tanah dan bangunan.
Baca Juga: Penasaran dengan skema tukar guling aset Jakarta untuk ibukota baru?
Dia merincikan, aset tanah milik negara kebanyak berada di Jakarta Timur. Sementara secara nominal atau harga paling besar di Jakarta Pusat. “Total aset bangunandi DKI Jakarta sebanyak 17.834 unit,” kata Encep di kantor DJKN, Jakarta, Rabu (14/8).
Dia menerangkan rencana pemerintah ke depan bakal menyewakan aset bangunan atau tanah. Konsepnya akan seperti gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di daerah SCBD Jakarta Pusat. Kawasan tersebut terbilang kelas premium dengan nilai aset Rp 300,54 triliun. “Ada kerja sama dioperasikan pihak lain,” kata Encep.
Asal tahu saja, pemerintah akan menukar guling sejumlah aset di Jakarta untuk tambahan biaya membangun ibu kota baru di Kalimantan.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pemerintah bisa mendapatkan sumber penerimaan baru dengan valuasi hingga Rp 150 triliun dengan cara ini.
"Jadi ini sifatnya karena ada potensi penerimaan yang besar dari aset Jakarta, maka kita akan mengupayakan agar kerja sama pengelolaan aset di Jakarta bisa dipakai untuk membangun ibu kota baru," kata Bambang.
Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata belum bisa menjelaskan secara detail soal itu. “Jangan kait-kaitkan aset ibu Kota dengan pemindahan ibu kota,” kata Isa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News