Reporter: Indra Khairuman | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per 10 Juni 2025 penjualan Sukuk Ritel (SR) seri SR022 menunjukkan perkembangan yang baik, dengan jumlah pemesanan mencapai Rp10,5 triliun atau sedikit di atas 50% dari kuota awal yang sebesar Rp20 triliun. Ini dipicu oleh sejumlah faktor musiman serta kebiasaan para investor.
Tony Prianto, Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), mencatat bahwa hingga 10 Juni 2025, penjualan SR022 sudah menembus angka Rp10,5 triliun atau sedikit di atas 50% dari kuota awal yang sebesar Rp20 triliun.
Tony menjelaskan bahwa laju penawaran SR022 terpengaruh oleh beberapa faktor musiman.
“Laju penawaran SR022 dipengaruhi oleh peningkatan spending masyarakat seiring kebutuhan dana untuk konsumsi di periode libur dan cuti bersama yang cukup panjang, alokasi dana untuk melaksanakan kegiatan kurban, serta penyiapan dana menyambut tahun ajaran baru sekolah,” ujar Tony kepada Kontan.co.id, Selasa (10/6).
Ia mengingatkan bahwa pola pemesanan SBN ritel saat liburan adalah hal yang wajar terjadi.
Tony juga menekankan pola historis dalam penawaran SBN ritel. Ia mengatakan bahwa calon investor umumnya lebih memilih menginvestasikan dananya mendekati akhir periode penawaran.
Baca Juga: Ini 2 Faktor Penyebab Penjualan Sukuk Ritel Seri 22 (SR022) Masih Sepi
“Secara historis, terdapat pola yang menunjukkan bahwa calon investor cenderung menempatkan dananya mendekati masa-masa penutupan penawaran SBN ritel,” kata Tony.
Menurutnya, fenomena ini konsisten terjadi di hampir semua penerbitan SBN ritel.
Pemerintah percaya pada penjualan SR022 di akhir periode penawaran yang tersisa.
“Pemerintah optimis pejualan SR022 di sisa waktu masa penawaran akan mengalami kenaikan dibandingkan hari-hari sebelumnya,” ucap Tony.
Baca Juga: Dana Investor Sudah Masuk Rp 8,86 T, Ini Cara Pemesanan Sukuk Ritel SR022 Kupon 6,55%
Tony menegaskan bahwa faktor lain yang mendorong optimisme ini adalah adanya seri SBN ritel yang selesai pada 10 Juni 2025, yaitu Sukuk Bunga seri ST010T2. Dana investor yang jatuh tempo tersebut diharap bisa diinvestasikan kembali pada SR022.
Tony mengingatkan bahwa target penerbitan SR022 adalah bagian dari rencana pembiayaan uuntuk tahun 2025. Pemerintah berusaha untuk menjalankan rencana penerbitan SBN dengan menerapkan kewaspadaan.
“Pemerintah mengupayakan strategi penerbitan SBN dengan menerapkan strategi pengadaan pembiayaan secara pruden, fleksibel, oportunistik, dan terukur mencakup aspek timing, sizing, instrument, maupun currency mix,” tambah Tony.
Baca Juga: Minat Investor Terhadap SR022 Seret, Pertanda Apa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News