Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Center of Reform on Economics (CORE) memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2024 tidak jauh dari angka 5%.
Penopang utama laju pertumbuhan ekonomi itu karena adanya efek pemberian komponen tunjangan kerja dan THR di momen hari raya idul fitri 1445 yang jatuh pada tanggal 9 April 2024.
Direktur Eksekutif Core Mohammad Faisal mengatakan bakal ada dorongan permintaan yang meningkat akibat pemberian THR kepada ASN dari Pemerintah. Dan juga pemberian THR dari pelaku usaha swasta kepada karyawan.
Baca Juga: Laba Mitra Investindo (MITI) Melonjak 212% pada 2023, Ini Penopangnya
"Memang dorongan permintaan yang meningkat itu juga karena ada efek daripada THR yang diberikan oleh pemerintah kepada ASN maupun THR yang diberikan kepada para pelaku swasta jadi itu dorongan pertumbuhan ekonominya," kata Faisal kepada KONTAN, Selasa (26/3).
Namun, Faisal tidak memungkiri adanya dampak inflasi harga barang yang terjadi pada awal tahun khususnya adalah inflasi pangan. Ia menggambarkan bahwa dari sisi spending lebaran nya di tahun ini justru akan lebih bagus dibanding tahun 2023.
Kata dia, untuk inflasi pangan memang hampir terjadi setiap ramadan dan lebaran. "Jadi itu artinya kalau dibandingkan dengan tahun-tahun lalu sama-sama inflasi pangan setiap lebaran. Jadi artinya inflasi pangan itu terjadi setiap tahun sudah jadi kebiasaan dan tradisi," sambungnya.
Baca Juga: Industri Makanan dan Minuman Kembali Bangkit Pasca Pandemi Covid-19
Faisal juga memprediksikan jika inflasi pangan tahun ini tidak terlalu tinggi, kecuali untuk komoditas bawang merah dan cabai. "Itu biasanya memang lebaran memang meningkat tapi karena dorongan demand ya karena permintaan jadi bukan karena keterbatasan supply," ungkapnya.