kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Ditopang Long Weekend, Konsumsi Rumah Tangga Bisa Tumbuh 4,95% di Kuartal II-2024


Kamis, 23 Mei 2024 / 19:24 WIB
Ditopang Long Weekend, Konsumsi Rumah Tangga Bisa Tumbuh 4,95% di Kuartal II-2024
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (9/5/2024). Long Weekend Jadi Penopang, Konsumsi Rumah Tangga Bisa Tumbuh 4,95% pada Kuartal II-2024.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menyampaikan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2024 akan relatif lebih rendah jika dibandingkan pada kuartal sebelumnya.

"Meski ada Idul Adha dan liburan sekolah serta pembayaran biaya sekolah, tetapi daya ungkitnya tidak sekuat seperti Ramadan, Lebaran (Idul Fitri) dan pemilu," kata Esther kepada Kontan, Kamis (23/5).

"Apalagi ditambah adanya imported inflation karena ada kenaikan harga minyak dunia dan depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang menggerus daya beli masyarakat," sambungnya.

Baca Juga: Ekosistem Industri Pertembakauan Minta Aturan Tembakau Dipisah dari RPP Kesehatan

Esther bilang, dengan konsumsi kuartal II-2024 yang diprediksi melandai, maka ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya berkisar 5,05%, turun dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal sebelumnya 5,11%.

"Karena konsumsi kuartal II-2024 diprediksi rendah maka pertumbuhan ekonomi juga menurun," jelasnya.

Di samping itu, Ia juga menyarankan agar pemerintah mampu membuat kebijakan yang mampu menurunkan daya beli masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×