kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditargetkan rampung Juli 2021, konstruksi PLBN Sei Pancang Nunukan baru 27%


Minggu, 06 September 2020 / 11:03 WIB
Ditargetkan rampung Juli 2021, konstruksi PLBN Sei Pancang Nunukan baru 27%
ILUSTRASI. Seorang pelintas batas yang masuk dari Malaysia mendorong tas bawaannya di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai konstruksi pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Sei Pancang di Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada tahun 2020.

PLBN tersebut diharapkan menjadi ikon baru pada pintu gerbang masuk perbatasan Indonesia-Malaysia di Provinsi Kalimantan Utara, sekaligus sebagai cikal bakal pusat kegiatan ekonomi di Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Pembangunan PLBN Terpadu Sei Pancang yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sabah, Malaysia Timur dimulai sejak 24 Februari 2020 dan ditargetkan selesai pada 17 Juli 2021. Saat ini, progres pembangunan fisik telah mencapai 27% dengan item pekerjaan preliminaries dan gabion wall lapis polimer serta mendatangkan sejumlah material seperti batu, kawat gabion, dan cerucuk.

Baca Juga: Bea Cukai berencana membuka kembali pos lintas negara Skouw Jayapura

"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang keluar masuk Indonesia, namun akan menjadi embrio pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Basuki, dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (6/9).

Kementerian PUPR menyebutkan, Pembangunan PLBN Sei Pancang dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kalimantan Utara Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan kontraktor pelaksana PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Anggarannya bersumber dari APBN sebesar Rp 226,18 miliar melalui skema Multi Years Contract (MYC) tahun 2020-2021.

Area PLBN Sei Pancang memiliki luas lahan 68.169 m2 akan dibangun zona inti dan zona pendukung yang meliputi bangunan utama setinggi 3 lantai seluas 5.613 m2, mess pegawai setinggi 2 lantai dengan luas 1.904 m2, dan Wisma Indonesia setinggi 2 lantai seluas 1.888 m2.

Selain itu, untuk mendukung operasional pemeriksaan, juga dibangun X-Ray cabin baggage, metal detector, ticketing, peningkatan kualitas jalan masuk dan keluar, trotoar, drainase, parkir kendaraan, jembatan selasar, dan pekerjaan mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP) kawasan. 

Pembangunan PLBN Sei Pancang juga mengembangkan konsep infrastruktur hijau melalui penataan lansekap, penanaman pohon dan rumput serta roof garden untuk bangunan bertingkat.

Sebagai informasi, PLBN Terpadu Sei Pancang merupakan satu dari empat PLBN yang dibangun Kementerian PUPR di Provinsi Kalimantan Utara. Tiga PLBN Terpadu lainnya adalah Long Midang dan Labang di Kabupaten Nunukan serta Long Nawang di Kabupaten Malinau. 

Pembangunan keempatnya diatur dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

Selanjutnya: PKBM: Jendela Ilmu di Wilayah 3T

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×