Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam memahami kegeraman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berencana akan mengambil alih pengendalian pengendalian bencana asap yang bersumber dari kebakaran hutan dan lahan di Riau, jika dalam waktu 1-2 hari ini, Pemda Riau dan para Menteri tidak bisa mengatasinya.
“Sejak kemarin sudah ada instruksi ke menteri-menteri untuk mengatasi masalah asap di Riau. Tidak hanya masalah asap di Riau, tapi juga di daerah lain, dan antisipasi menjelang musim kemarau,” kata Seskab Dipo Alam melalui akun twitter pribadinya @dipoalam49, yang diunggahnya beberapa saat lalu, seperti dikutip dari Setkab RI, Jumat (14/3).
Menurut Dipo, pagi ini Wakil Presiden (Wapres) Boediono telah memimpin rapat untuk mengendalikan bencana asap di Riau dan daerah-daerah lain. Ia minta masyarakat sabar, karena hal itu pasti bisa kita atasi..
Dipo meyakinkan, bahwa mereka yang membakar hutan di Riau, perorangan atau perusahaan, akan segera ditindak, juga upaya peredaaan api dan asap diupayakan dapat diatasi.
“Pembakar hutan di Riau dan yang langgar aturan bukan saja ditindak tapi juga diadili dan dihukum. Semoga bersama kita cepat dapat atasi masalah asap,” ujar Dipo.
Mengenai kemungkinan hambatan anggaran dalam pengendalian bencana asap di Riau, Dipo menegaskan, bahwa Menteri Keuangan (Menkeu) M. Chatib Basri sudah menjelaskan soal keperluan dana untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan unsur terkait guna mengatasi masalah peredaan kebakaran dan asap di Riau itu sudah tersedia.
Terhadap tudingan adanya keterlibatan pejabat baik pusat maupun daerah dalam kasus pembakaran hutan secara serampangan di Riau dan daerah lain, Dipo meminta yang mengetahui hal itu untuk melaporkannya ke Sekretariat Kabinet.
“Kirim segera ke Sekretariat Kabinet nama pejabat pusat dan daerah yang terlibat pembakaran hutan secara liar/serampangan di Riau dan daerah lain,” tulis Dipo di akun twitternya.
Presiden Geram
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, ia bisa memahami keresahan dan kemarahan sebagian rakyat akibat asap dan kebakaran ladang yang terjadi lagi di Provinsi Riau.
Melalui akun twitter pribadnya @SBYudhoyono yang diunggahnya Kamis (13/3) malam, SBY menegaskan, ia telah menginstruksikan lagi agar para Menteri terkait segera melakukan operasi tanggap darurat, dengan menggunakan semua cara dan alat.
Presiden juga ingin agar para pejabat daerah di Riau berdiri paling depan untuk mencegah dan menangani asap ini, mengapa terus terjadi dan rakyat jadi korban.
“Kalau dalam waktu 1-2 hari ini Pemda Riau dan para Menteri tidak bisa mengatasi, kepemimpinan dan pengendalian akan saya ambil alih,” tegas SBY dalam akun twitternya itu.
SBY menambahkan, kebakaran ladang dan asap yang terjadi di Riau ini, di samping disebabkan oleh cuaca yang ekstrim, juga karena ada penduduk dan perusahaan yang membakar ladang.
Ia menyebutkan, sebenarnya pemerintah pusat dan daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta TNI dan Polri telah berusaha untuk mengatasi, tetapi hasilnya masih belum memuaskan.
Karena itu, SBY meminta semua elemen bekerjasama menangani kebakaran hutan. Perlu dibangun tanggung jawab dan kesadaran bersama untuk berhenti membakar ladang secara serampangan.
“Meskipun Polri telah tetapkan 37 tersangka dan mereka akan diadili, tetapi kalau setiap tahun masih membakar, bencana akan terjadi lagi,” tegas SBY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News