kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,31   14,00   1.54%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, kabut asap di Riau semakin meluas


Kamis, 13 Maret 2014 / 15:59 WIB
Duh, kabut asap di Riau semakin meluas
ILUSTRASI. Sopet Udang terbuat dari udang besar. Anda bisa menggunakan udang windu atau udang galah sebagai bahan utamanya. (Youtube/Masalawali)


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Dampak pembakaran lahan dan hutan di Riau makin meluas. Hampir keseluruhan wilayah di Riau dan Sumatera Barat tertutup kabut oleh kabut asap.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, arah angin yang dominan dari timur laut ke barat daya membawa asap menyebabkan asap meluas. "Asap kebakaran lahan dan hutan di Malaysia sebagian juga menyebar ke Selat Malaka dan wilayah Riau," ujar Sutopo melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Kamis (13/3).

Lebih lanjut Sutopo menyatakan, terpantau titik api dari satelit NOAA18, terdapat ada 46 titik. Sementara pantauan dari satelit Modis ada 137 titik di Riau pada hari ini.

Titik api ini lebih rendah dibandingkan dengan data sehari sebelumnya ada 168 titik dari NOAA18 dan 2.046 titik dari Modis. "Dampaknya jarak pandang hanya 300 meter di Pekanbaru pada pukul 08.00 WIB-12.00 WIB," jelas Sutopo.

Selain itu, kondisi kualitas udara sudah pada level berbahaya di sebagian besar daerah di Riau. Sebanyak 49.591 jiwa menderita penyakit akibat asap seperti ispa, pneumonia, asma, iritasi mata dan kulit.
 
Sutopo menyebutkan, menindaklanjuti perintah Presiden agar penegakan hukum lebih digiatkan maka telah ditambah kekuatan personil satgas penagekan hukum yaitu 582 personil dari Polri dan PPNS di Kemhut dan KLH.

"Satgas ini akan memburu para perambah hutan dan pembakar lahan dan hutan. Tahapan prosedur penegakan hukum diharapkan dapat dipercepat," ucap Sutopo.

Sutopo menjelaskan, Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah meminta PPNS di Kemhut, KLH, Kemtan dan Pemda lebih intensif dalam penegakan hukum. Penegakan hukum diterapkan sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana dan mitigasi sehingga ruang gerak individu atau kelompok yang membakar menjadi tidak leluasa.

Untuk mengatasi bencana asap di Riau maka besok Jumat pagi (14/3) akan dikerahkan pesawat Hercules C-130 untuk modifikasi cuaca dengan homebase Lanud Halim PK, Jakarta. Selain itu juga akan dioperasikan enam unit ground based generator sistem sprayer di bandara SSK II Pekanbaru untuk mengurangi kepekatan asap sehingga jarak pandang di bandara diharapkan dapat lebih baik dan penerbangan dapat dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×