kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Dipaksa tutup, tukang jagal TA siapkan senjata


Kamis, 01 Agustus 2013 / 08:54 WIB
Dipaksa tutup, tukang jagal TA siapkan senjata
ILUSTRASI. Warga menggunakan masker berjalan di kawasan pusat perbelanjaan Blok M, Jakarta


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tukang jagal di Blok G Tanah Abang, yang kini menempati lahan bekas PD Dharma Jaya, menyatakan menolak direlokasi ke tempat yang tidak mereka minta. Jika ada pemaksaan, mereka siap mengantisipasi hal tersebut. "Tanggal 11 dia mau bersihin kali got. Ada kemungkinan dia tutup kandang kita. Jadi, kita antisipasi," kata pengelola rumah jagal, Ali Djawas, kepada Kompas.com, Rabu (31/7/2013).

Menurut Ali, penduduk asli Tanah Abang tidak bisa dihadapi dengan cara-cara kasar. Pendekatan seharusnya bisa dilakukan secara musyawarah dan warga diajak berembuk.

Namun, jika dengan keputusan sepihak mengirim surat pengosongan dan ada rencana penertiban, Ali khawatir kejadian yang tidak diinginkan terjadi.

"Anak-anak saya sudah ngomong, kita siapin senjata. Ini repot ini. Bakalan peristiwa kayak Priok. Jadi, skenario siapa nih, yang mau benturin pedagang kambing sama aparat. Saya yakin (bakal ada) benturan karena ini urusan perut," ujar Ali.

"Kalau masalah perut, bisa bunuh-bunuhan. Kalau anak-anak enggak bisa disalahin karena dia pegang pisau tiap hari. Bukan ada rencana," lanjutnya.

Ali sebetulnya ingin diberi kesempatan berbicara kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, atau wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama. Sayangnya, Jokowi yang berkunjung sore itu ke Blok G Tanah Abang tak sempat mampir ke RPH Ali.

"(Kalau ketemu) saya mau minta penampungan, di antara tiga itu yang saya mintakan. Pokoknya selain itu, saya enggak mau," ujarnya lagi. Tiga alternatif lokasi yang diusulkan Ali ialah lahan milik PT KAI yang kini digunakan sebagai lapangan parkir truk, kemudian lahan di belakang Museum Tekstil dan lokasi ketiga terletak di Jalan Sabeni, Tanah Abang. (Estu Suryowati/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×