CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Din bela Menag soal toleransi beragama


Selasa, 16 Juni 2015 / 22:25 WIB
Din bela Menag soal toleransi beragama


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin membela Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terkait kewajiban hidup toleran, khususnya selama bulan suci Ramadhan. Menurut Din, pernyataan Lukman sudah tepat.

Din menjelaskan, dia sempat meminta klarifikasi karena banyak informasi yang menyebut Lukman meminta umat Muslim yang berpuasa untuk menghormati umat atau warga negara Indonesia yang tidak berpuasa. Secara pribadi, Din mengaku tidak yakin jika Lukman memiliki niat untuk mengecilkan umat Muslim yang berpuasa.

"Saya sudah konfirmasi ke beliau dan itu tidak benar. Saya dari awal tidak meyakini itu pendapat Pak Menteri," kata Din di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Selasa (16/6).

Din menegaskan, Lukman hanya menyampaikan imbauan agar toleransi antarumat beragama ditingkatkan selama Ramadhan. Ia berharap tidak ada pihak yang memaksakan kehendak, apalagi menggunakan cara kekerasan dengan dalih agama.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu juga menyatakan, tidak ada kewajiban seluruh rumah makan untuk tutup selama bulan Ramadhan. Meski demikian, ia berharap rumah makan menyesuaikan waktu operasionalnya untuk menghargai umat yang berpuasa dengan cara beroperasi menjelang waktu berbuka sampai selesainya waktu sahur.

"Umat Islam perlu toleran, hormati yang puasa, yang tidak puasa juga perlu dihormati. Jangan paksakan mereka berpuasa," ucapnya. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×