kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dilaporkan ke polisi, Jubir PPI sebut Denny lebay


Kamis, 09 Januari 2014 / 13:52 WIB
Dilaporkan ke polisi, Jubir PPI sebut Denny lebay
ILUSTRASI. Suka Konsumsi Yogurt? Ini Waktu Terbaik Mengonsumsinya


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma’mun Murod mengaku siap menghadapi laporan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana ke polisi. Ma'mun menilai Denny berlebihan.

"Menyikapi sikap DI (Denny Indrayana) yang tetap melaporkan saya ke kepolisian karena saya  tidak mau meminta maaf kembali sesuai langgam yang dikehendaki DI, silakan saja saya dilaporkan. Saya tidak akan lari. Saya akan menghadapinya," kata Ma’mun dalam pernyataan tertulis kepada wartawan, Kamis (9/1/2014).

Sebelumnya, Ma’mun dan rekannya, Tri Dianto, dilaporkan ke Bareskrim Polri karena menuding Denny dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menyambangi kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Pertemuan itu disebut mereka digelar sebelum pemeriksaan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus Hambalang di KPK.

Ma’mun mengatakan, ia sudah meminta maaf setelah mendapat ultimatum dari Denny. Namun, permintaan maaf itu tak diterima oleh Denny lantaran dianggap tidak tulus. Ma’mun menilai respons Denny terlalu berlebihan.

"DI itu pejabat lebay dan arogan, minta maaf kok pakai mendikte, maunya sesuai dengan langgam dia. Saya ini orang merdeka," ujarnya.

Ma’mun mengaku mendapat informasi pertemuan di Cikeas dari sumber tepercaya. Menurut Ma’mun, sumber itu juga menyebut pertemuan turut dihadiri Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan, dan istrinya, Inggrid Kansil.

Meski telah dibantah oleh Denny, Bambang, dan pihak Istana, Ma’mun tetap yakin adanya pertemuan itu. Ma'mun akan menuntut balik Denny jika nantinya terbukti ada pertemuan di Cikeas.

"Menghormati keyakinan DI bahwa pertemuan itu tidak ada, oke, saya minta maaf. Namun, saya juga punya keyakinan bahwa pertemuan itu ada. Makanya, dalam surat permintaan maaf tersebut, saya memberikan syarat bahwa saya minta maaf karena saya belum mempunyai bukti-bukti," kata Ma’mun. (Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×