kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Di AS, Jokowi pamer proyek infrastruktur Indonesia


Selasa, 16 Februari 2016 / 09:29 WIB
Di AS, Jokowi pamer proyek infrastruktur Indonesia


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

CALIFORNIA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempresentasikan sejumlah proyek infrastruktur yang sedang dibangun di Indonesia. Jokowi memamerkan rencana pembangunan ini melalui konferensi pers yang dihadiri berbagai media internasional yang menghadiri KTT ASEAN-AS di California. 

Tak hanya itu, pada konferensi Senin pagi tersebut (15/2), Presiden Jokowi juga menjelaskan tentang paket kebijakan pertama hingga kesepuluh. 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.

"Kami fokus pada infrastruktur dan deregulasi. Sebagai mantan pengusaha saya pro pada deregulasi," kata Jokowi.

Presiden menjelaskan, total belanja pemerintah untuk infrastruktur pada 2015 sebesar US$ 23 miliar, atau naik 61% dibandingkan 2014.

"Saya tunjukkan pada Anda beberapa proyek infrastruktur kami di antaranya Jalan Tol Trans Sumatera, yang dimulai tahun lalu," katanya.

Selain itu ada proyek irigasi, proyek Pelabuhan Priok, Pelabuhan Kuala Tanjung, MRT di Jakarta, Trans Sulawesi Railways, Indonesia Malaysia Border Road (Kalimantan), Indonesia Papua Nugini Border Road (Papua), hingg pembangkit listrik untuk target 35.000 MW.

Jokowi sempat secara singkat menjawab sejumlah pertanyaan mulai dari soal rencana bergabung dengan blok dagang Trans Pacific Partnership (TPP) hingga posisi Indonesia dalam konflik Laut Tiongkok Selatan.

Konferensi pers itu berlangsung sekitar 10-15 menit sebelum pertemuan bilateral dengan Laos dan Vietnam yang digelar di tempat yang sama.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×