kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di 2050, ekonomi Indonesia diproyeksi ranking 4


Kamis, 27 Maret 2014 / 17:04 WIB
Di 2050, ekonomi Indonesia diproyeksi ranking 4
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A worker displays nickel ore in a ferronickel smelter owned by state miner Aneka Tambang Tbk at Pomala district, Indonesia, March 30, 2011. REUTERS/Yusuf Ahmad/File Photo


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

TOKYO. Tahun 2050 mendatang, Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi ranking ke-4 dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat, dengan GDP sebesar 45,9 triliun dollar AS.

GDP Jepang kala itu akan bernilai sebesar 16,39 triliun dollar AS, alias peringkat ke-8 dunia. Ini bermakna bahwa GDP Indonesia pada tahun 2050 akan empat kali lipat lebih besar dari GDP Jepang,

Hal  ini  diutarakan  Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra  mengutip data hasil riset Citigroup dalam acara “Market Sounding of Private Public Partnership Infrastructure Projects and Investment Opportunities in Special Economic Zones in Indonesia” yang diadakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan KBRI Tokyo di Hotel Imperial, Tokyo, Rabu (26/3/2014).

Lebih lanjut disebutkan menurut Lembaga Riset Nomura, pada tahun 2014, jumlah kelas menengah Indonesia akan mencapai 150 juta jiwa alias tiga kali lipat lebih besar dari Filipina yang berjumlah 47,4 juta jiwa, empat kali lipat Thailand yang berjumlah 39,9 juta jiwa, atau lima kali lipat dari Vietnam yang berjumlah 28,4 juta jiwa.

“Berdasarkan hal di atas, maka saya rasa tidak ada keraguan jika dikatakan bahwa Indonesia merupakan negeri yang memberi harapan besar bagi para investor Jepang,” tegas Dubes Yusron.

Dikatakan Yusron  Indonesia merupakan tujuan investasi yang paling menjanjikan. Pendapat ini, menurutnya, bukan pendapat yang berasal dari Indonesia, melainkan pendapat yang dikutip dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation) sendiri.

Karena itu, pantas diyakini bahwa data ini amat objektif dan bukan data yang disampaikan untuk memuji Indonesia tanpa alasan, lanjut Dubes.

Usai pertemuan, banyak pengusaha Jepang yang menghubungi delegasi BKPM yang dipimpin oleh Tamba P. Hutapea, Deputi Kepala BKPM Bidang Perencanaan dan Penanaman Modal.

Termasuk juga, para narasumber lain yang terdiri dari Kementerian Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Batang, dan pimpinan PT JABABEKA. Pengusaha Jepang umumnya menanyakan lebih rinci proyek-proyek yang ditawarkan dan iklim investasi di Indonesia saat ini.

Sesuai tema acara, proyek-proyek yang ditawarkan BKPM kali ini adalah proyek-proyek berskala besar yang terkait bidang infrastruktur. (Budi Prasetyo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×