Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
”Adanya transfer teknologi di bidang IT sehingga KEK Nongsa Digital Park dapat menjadi pusat pengembangan SDM tenaga IT muda Indonesia menjadi technopreneur,” kata Enoh.
Tak hanya itu, KEK ini pun diharapkan dapat memaksimalkan koneksi internet internasional, karena terdapat 7 kabel FO bawah laut berjarak 2-3 km dari KEK Nongsa Digital Park, yang dapat dimaksimalkan untuk pengembangan data center, industri animasi.
Selanjutnya, KEK MRO Batam Aero Technic (BAT) diusulkan oleh PT Batam Teknik. Perusahaan ini mulai beroperasi tahun 2014 di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau sebagai perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat (Maintenance, Repair, and Overhaul /MRO). PT Batam Teknik telah berpengalaman dalam melayani MRO untuk pesawat-pesawat Lion Air Group.
Baca Juga: Meski dihantam pandemi, Kementerian ESDM pastikan layanan listrik tetap terjaga
KEK ini memiliki luas lahan 30 hektare dengan kegiatan utama industri MRO. Nilai investasinya sebesar Rp 6,2 triliun sampai dengan tahun 2030. KEK ini diproyeksi dapat menyerap tenaga kerja 9.976 orang pada tahun 2030.
Adanya KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65% hingga 70% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri. Diharapkan, dalam jangka menengah KEK ini mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar US$ 100 miliar pada tahun 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News