kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dewan nasional KEK setujui pembentukan dua KEK baru di Batam


Jumat, 10 Juli 2020 / 17:30 WIB
Dewan nasional KEK setujui pembentukan dua KEK baru di Batam
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menyetujui pembentukan dua KEK baru yakni KEK Nongsa Digital Park (NDP) dan KEK MRO Batam Aero Technic (BAT) yang berlokasi di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Keputusan tersebut diambil oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga selaku Ketua Dewan Nasional KEK dalam Sidang Dewan Nasional KEK secara online pada Jumat (10/7).

”KEK Nongsa Digital Park dan KEK MRO Batam Aero Technic hari ini kita setujui untuk ditetapkan sebagai KEK, karena telah memenuhi syarat,” kata Menko Ekonomi Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis,Jumat (10/7).

Adapun, kedua KEK tersebut memenuhi persyaratan keberhasilan pengembangan KEK dan diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja dan mendorong perekonomian daerah. Selanjutnya, keduanya akan direkomendasikan pada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan kedua KEK melalui Peraturan Pemerintah.

Baca Juga: Bangun pabrik baru, Aice investasikan Rp 500 miliar

Setelah KEK ditetapkan, KEK tersebut diberikan waktu paling lama 3 tahun sampai KEK siap beroperasi dan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya.

Sementara itu Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menjelaskan, KEK Nongsa Digital Park diusulkan PT. Taman Resor Internet (PT. Tamarin), salah satu anak perusahaan dari group perusahaan PT. Citra Agramasinti Nusantara atau dikenal sebagai Citramas Group yang telah memiliki pengalaman di bidang pariwisata, industri kreatif & IT, serta Kawasan industri.

KEK Nongsa Digital Park ini memiliki luas lahan 166,45 hektar dengan total investasi Rp 16 triliun. Bila dirinci, investasi pembangunan kawasan Rp 1,09 triliun sementara investasi tenant Rp 14,908 triliun. Diperkirakan, akan ada sekitar 16.500 tenaga kerja yang akan terserap.

KEK Nongsa Digital Park dinilai siap karena lahan telah dikuasai dan peruntukannnya telah sesuai dengan Perpres No. 87 Tahun 2011. Sudah ada juga investor yang masuk yaitu PT Kinema untuk IT Apple Academy dan calon investor data center PT. Nexus, D-Town Commercial Center. Infrastruktur kawasan telah terbangun di lahan tahap 1 seluas 91,11 hektare, yaitu marina, resort, studio film, IT office, dan golf course.

Baca Juga: Pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika baru capai 40%

KEK Nongsa Digital Park diharapkan menjadi entry point untuk perusahaan IT Internasional dari Singapura dan Manca Negara, ditetapkan menjadi IT Hub Digital Bridge Indonesia ke Singapura & Mancanegara.

Menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp 20 hingga Rp 30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan Internasional.

”Adanya transfer teknologi di bidang IT sehingga KEK Nongsa Digital Park dapat menjadi pusat pengembangan SDM tenaga IT muda Indonesia menjadi technopreneur,” kata Enoh.

Tak hanya itu, KEK ini pun diharapkan dapat memaksimalkan koneksi internet internasional, karena terdapat 7 kabel FO bawah laut berjarak 2-3 km dari KEK Nongsa Digital Park, yang dapat dimaksimalkan untuk pengembangan data center, industri animasi.

Selanjutnya, KEK MRO Batam Aero Technic (BAT) diusulkan oleh PT Batam Teknik. Perusahaan ini mulai beroperasi tahun 2014 di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau sebagai perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat (Maintenance, Repair, and Overhaul /MRO). PT Batam Teknik telah berpengalaman dalam melayani MRO untuk pesawat-pesawat Lion Air Group.

Baca Juga: Meski dihantam pandemi, Kementerian ESDM pastikan layanan listrik tetap terjaga

KEK ini memiliki luas lahan 30 hektare dengan kegiatan utama industri MRO. Nilai investasinya sebesar Rp 6,2 triliun sampai dengan tahun 2030. KEK ini diproyeksi dapat menyerap tenaga kerja 9.976 orang pada tahun 2030.

Adanya KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65%  hingga 70% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri. Diharapkan, dalam jangka menengah KEK ini mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar US$ 100 miliar pada tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×