kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Destry Damayanti punya lima strategi sebagai calon Deputi Gubernur Senior BI


Senin, 01 Juli 2019 / 20:46 WIB
Destry Damayanti punya lima strategi sebagai calon Deputi Gubernur Senior BI


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

Sementara data State Global Islamic Economic melaporkan pada 2018-2019 industri halal global, menunjukkan Indonesia hanya ada di peringkat 10 dari produsen produk halal dunia. Jauh dari malaysaia yang berada di posisi 1.

Mirisnya Indonesia malah dijadikan pasar. Indonesia tercatat sebagai importir kelima produk muslim terbesar di dunia. Untuk itu, BI merumuskan strategi yang bertumpu pada tiga pilar.

Pertama, pilar rantai ekonomi halal dari aspek terkecil sampai terbesar, kedua percepatan pengembangan sektor keuangan, ketiga edukasi dan komunikasi. Sampai saat ini langkah BI dalam industri syariah paling menonjol dalam penerbitan sukuk.

Kelima, bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan meliputi OJK, Kemenkeu, DPR RI, Pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Sinergi dengan OJK yakni dalam hal kebijakan makro dan mikro prudensial. Dengan Kemenkeu melalui harmoniasi kebijakan moneter dengan fiskal.

Kemudian, kerja sama dengan pemerintah dan mitra strategis lain guna memperkuat kebijakan sistem pembayaran dan teknologi finansial. Terakhir, peningkatan koordinasi yang baik dengan DPR sebagai wakil rakyat, dalam upaya pembangunan utamanya kepada masyarakat ekonomi rendah untuk mengatasi kesenjangan sosial.

Anggota Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini mengatakan tantangan eksternal dan internal menjadi motivasi dalam merumuskan jurusnya. Tantangan dari gejolak ekonomi global membuat capital outflow sepanjang 2018 cukup signifikan. Sehingga besarnya investasi protofolio turun menjadi US$ 9,31 miliar dari capital outflow pada 2017 sebesar US$ 21,06.

Dari uraian tersebut tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan masih segambreng. Ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi. “Membutuhkan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi tidak mungkin hanya dari satu kebijakan bisa menyelesaikan secara tuntas,” kata Destry..

Lebih lanjut dia bilang BI tidak bisa sendiri oleh karenanya dibutuhkan sinergi antar lembaga terkait. Kata dia BI harus lebih jeli, adaptif, dan inovatif dalam mengembangkan kebijakan dan instrument keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×