Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Pertama, A simple cut-off threshold. Desain ini melihat kondisi rumah tangga dengan pendapatan di bawah ambang batas tertentu tidak akan menanggung PPN apa pun, tanpa memperhatikan apa yang mereka konsumsi. Ambang batas diperoleh dari median pendapatan dari suatu populasi.
Kedua, Universal subsidy VAT (Value Added Tax). Seluruh konsumen menerima kompensasi PPN setara dengan jumlah PPN yang telah dibayarkan, tanpa memperhatikan apa yang mereka konsumsi. Namun tetap tidak di atas ambang batas.
Ketiga, A negative VAT. Seluruh konsumen menerima subsidi PPN sesuai dengan jumlah ambang batas, dengan memperhatikan tingkat pendapatan dan apa yang mereka konsumsi.
Baca Juga: Ekonom Beberkan Tiga Konsekuensi Fiskal Program Makan Siang Gratis
Sementara itu, IMF mengklaim dengan adanya alternatif kebijakan PPN progresif dapat memberikan potential benefit seperti efisiensi, netralitas, peningkatan pendapatan, serta peningkatan kepatuhan.
Tak hanya itu, adanya PPN progresif disebut akan menghilangkan regresivitas PPN secara efektif melalui sistem pajak dengan meminimalisir permasalahan politik ekonomi, arus kas, dan biaya psikologis (welfare stigma).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News