Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggenjot ekonomi digital sebagai upaya mempercepat transformasi ekonomi digital serta meningkatkan infrastruktur digital.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan, nilai ekonomi digital di Indonesia akan mendekati US$ 80 miliar pada tahun ini.
Angka ini meningkat US$ 3 miliar jika dibandingkan dengan nilai ekonomi digital Indonesia pada 2022 sebesar US$ 77 miliar. Asal tahu saja, nilai tersebut setara dengan pangsa pasar ekonomi internet ASEAN.
Baca Juga: Resmi, Belanja Di Singapura Bisa Bayar dengan Qris, Ini Cara Baca Qris yang Benar
"Nilai ekonomi digitalisasi Indonesia di ASEAN tahun ini mendekati US$ 80 miliar. Dan diperkirakan akan meningkat US$ 1 triliun di tahun 2030," ujar Airlangga dalam acara Indonesia Economic Outlook Seminar 2024, Selasa (21/11).
Menurutnya, Indonesia telah memiliki lebih dari 2.500 perusahaan rintisan alias startup dan menjadikan Indonesia menduduki peringkat keenam dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Oleh karena itu, potensi ekonomi digital Indonesia masih cukup besar.
Ia menyebut, pemerintah juga terus mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana pemerintah telah membangun 12.000 KM jaringan serta 8.100 base transceiver station (BTS).
Baca Juga: Astra Financial &WeLab Luncurkan Bank Saqu sebagai Inovasi Layanan Perbankan Digital
Pemerintah juga telah meluncurkan satelit multifungsi SATRIA yang bertujuan untuk melayani akses interne di wilayah 3 T (Tertinggal, terdepan, dan terluar).
"Dan saat ini pemerintah telah meluncurkan akademi kepemimpinan digital dan beasiswa talenta digital, dibantu oleh mitra-mitra swasta seperti Apple Microsoft Amaxon dan lainnya untuk menciptakan 9 juta talenta digital selama 15 tahun," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News