kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Demokrat tuntut Dahlan dan BUMN kirim surat maaf


Kamis, 22 November 2012 / 20:03 WIB
Demokrat tuntut Dahlan dan BUMN kirim surat maaf
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris saat ia menandatangani UU Hari Kemerdekaan Nasional Juneteenth di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Kamis (17/6/2021).


Reporter: Dea Chadiza Syafina |

JAKARTA. Meski Dahlan Iskan sudah meminta maaf soal kesalahan penyebutan nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrat, namun partai berlambang bintang mercy itu masih tidak terima. Fraksi Partai Demokrat menuntut surat permintaan maaf resmi dari para direksi BUMN dan juga Dahlan Iskan.

Permintaan surat permintaan maaf resmi itu demi membersihkan nama anggota FPD DPR Andi Timo Pangeran yang sempat disebut Dahlan sebagai oknum pemeras BUMN.

"Kami meminta direksi BUMN minta maaf secara resmi. Jika perlu pakai tembusan kepada partai," kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustafa di Gedung DPR, Kamis (22/11).

Saan berkata, hingga kini Demokrat belum menerima surat permintaan maaf resmi dari Dahlan. Tapi ia telah mendengar rencana Dahlan untuk memberikan surat permintaan maaf kepada Andi Timo Pangeran.

Selain surat permintaan maaf, Saan juga meminta surat yang menegaskan partainya bersih dari tudingan pemerasan BUMN.

Mengenai tiga anggota PD lainnya yang disebut sebagai pemeras BUMN, Saan menyatakan partainya telah meminta keterangan dari yang bersangkutan. Ketiganya adalah Idrus Sugeng, Achsanul Qosasi dan Linda Megawati.

"Kami memanggil mereka dan meminta klarifikasi. Misalnya Linda, dia mengatakan mereka tidak melakukan apapun. Linda mengatakan datang sewaktu meeting hampir selesai, tapi kok tahu-tahu namanya muncul?" tutur Saan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×