kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Demokrat tetap pede meski ditinggal sendirian


Senin, 12 Mei 2014 / 20:06 WIB
Demokrat tetap pede meski ditinggal sendirian
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja?PT Timah Tbk.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Hingga kini, partai Demokrat belum juga menentukan akan memilih poros mana sebagai kendaraan menghadapi pemilihan presiden nanti. Meski demikian, partai yang berlambang bintang ini mengaku masih tenang, meski sejumlah partai besar sudah membentuk koalisi.

Ketua Harian Demokrat Syarief Hasan mengatakan pihaknya tetap bersabar dalam memilih mitra koalisi. Begitupun jika nantinya karena sikap berlama-lama ini menyebabkan partai lain meninggalkannya. “Saat ini kita sedang mengadu sabar saja,” ujar Syarief, Senin (11/5) di Jakarta.

Namun demikian, Demokrat berjanji akan menentukan langkahnya pada tanggal 18 Mei nanti, setelah dilakukannya rapat pimpinan nasional (Rapimnas). Namun, Syarief belum mau terbuka partai mana saja yang berpeluang besar menjadi mitra koalisinya.

Sejauh ini sudah ada tiga poros yang akan membentuk koalisi, seperti poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Geridnra, dan Partai Golkar. Namun, santer juga terdengar keinginan Demokrat untuk membuka poros sendiri.

Sikap Demokrat ini memang bisa dibilang cukup percaya diri. Namun Syarief bilang, modal 10% suara yang diperolehnya dalam pemilihan legislatif lalu memang cukup untuk Demokrat menentukan posisinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×