Reporter: Gloria Fransisca | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Fungsi oposisi dalam parlemen dinilai oleh Ketua DPP Partai Demokrat, Didi Irawadi sesungguhnya penting sebagai elemen pengawas dalam parlemen.
Adapun pihak oposisi ini dicetuskan Didi menanggapi sikap Demokrat yang mengaku siap dalam berbagai situasi, termasuk menjadi poros oposisi di luar pemerintahan mengingat sampai hari ini Partai Demokrat masih akan mengusung capres, bukan cawapres dari hasil konvensi.
"Kami tidak segan-segan mengkritisi parlemen, andai poros baru ini memang dikehendaki rakyat," ujar Didi, Senin (12/5).
Didi meyakinkan, Demokrat juga siap jika harus bergabung dengan poros pemenang. Atau, sebagai poros yang disebutnya penyeimbang dan berada di luar jalur pemerintahan.
Sayangnya, Didi Irawadi belum bisa membeberkan poros baru yang akan dibuat oleh Demokrat akan berkoalisi dengan partai mana. Pasalnya, biarkanlah publik menunggu hingga waktu yang tepat.
"Hasil konvensi kelak, sampai hari ini kami bersikukuh masih akan mengusung capres. Kalau ke depan, ada dinamika-dinamika baru, maka perlu penyesuaian kembali. Sampai saat ini posisi kami masih akan mengusung capres karena persiapan konvensi ini sampai delapan bulan jadi kami tidak main-main," tegas Didi.
Berdasarkan hasil rekapitulasi Pileg oleh Komisi Pemilihan Umum kemarin, Didi mengaku partainya terbilang masih optimistis untuk mengusung capres sendiri.
Hal ini dikarenakan hanya ada selisih suara yang terlalu tipis antara Demokrat dan Gerindra. Rakyat sendiri melihat suara Demokrat tidak terlalu buruk dan masih dipercaya.
Belum lagi tidak ada satu pun partai yang menyentuh angka perolehan suara 20%. Hal-hal inilah yang semakin memperkuat tekad Demokrat mengusung capres sendiri.
"Komunikasi politik sekarang sedang di bangun di tengah kesamaan-kesamaan sikap, ketika kesamaan pemahaman terjadi, maka hal-hal yang tidak mungkin bisa saja menjadi mungkin. Kami dua kali pemilu tahun 2004 saja, dengan 7% berkoalisi dengan Golkar saja bisa memimpin negeri ini. Artinya, dengan posisi 10% seperti sekarang, posisi tawarnya lebih baik," ungkap Didi.
Didi menambahkan, bahwasanya Partai Demokrat masih akan terbuka dengan tawaran-tawaran koalisi yang memiliki kesamaan platform.
"Jika kita menang, kita akan memimpin negeri ini. Jika kita kalah, ya kita bisa berkoalisi, atau bisa juga mengambil keputusan oposisi murni. Semuanya belum bisa terjawab sekarang, tetapi kami siap dalam opsi apapun," ujar Didi.
Didi meyakini Demokrat dan capres yang kelak diusungnya akan memberikan penawaran-penawaran baru kepada rakyat. Hal ini mengingat 11 kandidat dalam konvensi Partai Demokrat adalah orang-orang unggulan yang tak kalah dari beberapa capres yang sudah ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News