kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Demokrat yakin capresnya bisa saingi Jokowi


Senin, 12 Mei 2014 / 18:40 WIB
Demokrat yakin capresnya bisa saingi Jokowi
ILUSTRASI. Cara Download CapCut Video Editor di Laptop Windows 10 Gratis 2022 dan Link Resmi


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Partai Demokrat hingga saat ini belum menentukan pemenang konvensi calon presiden yang akan diusung pada Pemilu Presiden 2014. Namun, Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi meyakini bahwa pemenang Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat dapat menyaingi dua bakal capres terkuat saat ini, yakni bakal capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, dan bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Insya Allah minggu ini kita akan keluarkan namanya. Kami tahu PDI-P kuat punya Jokowi, Partai Gerindra kuat punya Prabowo Subianto. Kami akan menampilkan yang tidak kalah," kata Didi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (12/5) siang.

Dia menilai, Partai Demokrat tidak tertinggal meskipun hingga saat ini belum mendapatkan rekan koalisi dan belum mengumumkan nama calon presiden. Dengan suara Partai Demokrat pada pemilu legislatif lalu yang mencapai 10 persen, Didi yakin bahwa koalisi bukanlah persoalan sulit. Ia optimistis, Partai Demokrat masih dapat membuat poros baru untuk menandingi koalisi partai lain.

Didi mengakui bahwa popularitas dan elektabilitas Jokowi dan Prabowo memang sangat tinggi dan bisa mengalahkan peserta konvensi. Namun, ia yakin bahwa peserta konvensi memiliki keunggulan dalam hal kualitas ide dan pemikiran untuk membangun bangsa ke depan.

"Capres-capres kita itu hebat-hebat semua ide dan pemikirannya. Saya yakin mereka bisa membawa bangsa ini menjadi lebih baik, melanjutkan program-program SBY," ujarnya.

Didi berharap, elektabiltas dan popularitas tidak menjadi satu-satunya faktor yang menentukan dalam pemilu presiden pada 9 Juli. Dia meminta masyarakat untuk cerdas menggunakan hak pilihnya dengan mempertimbangkan aspek kualitas. "Tunggu saja nanti, ada kejutan. Kami menyadari harus punya perhitungan yang matang," ujarnya. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×