Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Politisi senior PDI Perjuangan Sidarto Danusubroto mengungkapkan, saat ini ada tiga partai politik pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang ingin bergabung ke koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pihaknya menyambut baik rencana itu untuk menambah kekuatan di parlemen.
“Ada dua sampai tiga partai yang merapat, kami memang butuh kekuatan di parlemen,” ujar Sidarto di Jakarta, Senin (18/8).
Sidarto mengaku bahwa pihaknya sudah menjalin komunikasi intensif dengan ketiga partai itu. Saat ditanyakan identitas ketiga parpol, Sidarto enggan menyebutnya secara gamblang.
Apakah salah satunya Partai Demokrat? “Insya Allah! Oke?” jawab Sidarto dengan lantang.
Sebelumnya, Sidarto mengaku bahwa saat ini sudah ada niat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan saat dikonfirmasi soal pernyataan Sidarto itu pun hanya mengucapkan syukurnya. “Kalau begitu alhamdulillah,” tutur Syarief.
Saat ditanyakan apakah maksud ungkapan syukurnya itu memastikan langkah Demokrat bergabung ke koalisi Jokowi-JK, Syarief menjawab bahwa hubungannya dengan kubu Jokowi-JK cukup baik dan kerap berkomunikasi.
Namun, menurut Menteri Koperasi dan UKM ini, bagi Partai Demokrat, berada di dalam atau di luar pemerintahan sama saja. “Artinya untuk bangun bangsa ini, di mana pun posisinya yang penting untuk membangun bangsa,” kata dia.
Pasangan Jokowi-JK didukung oleh empat parpol, yakni PDI Perjuangan (109 kursi DPR), Partai Nasdem (35 kursi DPR), Partai Kebangkitan Bangsa (47 kursi DPR), dan Partai Hanura (16 kursi DPR). Jika dijumlah, pasangan tersebut memperoleh dukungan 207 kursi DPR.
Pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh lima parpol yang lolos ke DPR, yakni Partai Gerindra (73 kursi DPR), Partai Golkar (91 kursi DPR), Partai Amanat Nasional (49 kursi DPR), Partai Persatuan Pembangunan (39 kursi DPR), dan Partai Keadilan Sejahtera (40 kursi DPR). Jika dijumlah, pasangan tersebut memperoleh dukungan 292 kursi DPR.
Adapun Demokrat memperoleh 61 kursi DPR. (Sabrina Asril)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News