kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hidayat: Jika ditawari menteri Jokowi, kita tolak


Jumat, 15 Agustus 2014 / 13:19 WIB
Hidayat: Jika ditawari menteri Jokowi, kita tolak
ILUSTRASI. Promo McD Paket Family Weekend berlaku setiap Jumat, Sabtu, Minggu selama bulan Maret 2023. Berhadiah gratis 2 jenis mainan (Dok/McD)


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, mengatakan, partainya saat ini tetap solid dalam Koalisi Merah Putih yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Menurut dia, PKS memiliki prinsip yang teguh sehingga tidak akan tergoda untuk pindah gerbong ke koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla jika pasangan nomor urut dua itu dilantik menjadi presiden dan wakil presiden selanjutnya. Sikap itu diyakini tidak akan goyah meskipun PKS ditawari posisi menteri.

"PKS tidak pernah akan meminta-minta (kursi menteri). Ditawari pun kita akan menolak," kata Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014) siang.

Hidayat mengatakan, PKS juga sudah pernah mempunyai pengalaman dalam beroposisi. Hal tersebut terjadi saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla pada 2004-2009 lalu. "Kami pernah jadi oposisi dan ternyata oposisi itu enak. Kami jadi naik suaranya," ujar mantan Ketua MPR itu.

Mantan Presiden PKS itu mengingatkan partai koalisi Prabowo-Hatta lainnya untuk solid dan tidak mudah berpaling ke pasangan lain. "Jangan kemarin tidak dukung Jokowi-JK lalu sekarang malah mau pindah dan minta-minta jadi menteri," pungkasnya.

Proses Pilpres 2014 kini tengah bergulir di Mahkamah Konstitusi setelah kubu Prabowo-Hatta menggugat keputusan KPU yang menetapkan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019. Meski proses Pilpres 2014 belum final, Jokowi-JK sudah mulai menyusun kabinet. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×