CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Hamzah Haz dorong PPP keluar dari koalisi


Minggu, 17 Agustus 2014 / 17:37 WIB
Hamzah Haz dorong PPP keluar dari koalisi
ILUSTRASI. Mulai Rabu (1/3/2023) lalu, aplikasi PeduliLindungi resmi bertransformasi menjadi SatuSehat.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz mendorong Partai Persatuan Pembangunan mengalihkan dukungannya kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla agar bisa masuk dalam pemerintahan baru.

Mantan ketua umum partai berlambang Kabah ini mengingatkan bahwa perjuangan tempo dulu PPP masuk dalam pemerintahan sangat sulit sehingga dia mempertanyakan jika ada pengurus PPP yang meminta partainya berada di luar pemerintahan.

"PPP itu sudah capek di luar pemerintahan. Mulai masuk pemerintahan kan pas zaman saya di era Habibie, dari situ sampai sekarang masih berjalan. Ngapain lagi mau di luar pemerintahan?" ujar Hamzah di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2014).

Menurut Hamzah, pada pilpres Jokowi-JK mendapat dukungan masyarakat di 18 daerah pemilihan. Sementara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya menang di tiga daerah pemilihan.

"Jadi kenapa PPP? Carilah yang dukungannya lebih besar. Apa yang dikehendaki rakyat, itu yang kita pilih," kata Hamzah.

Lebih lanjut, Hamzah meminta semua pihak bisa legowo jika Mahkamah Konstitusi sudah mengeluarkan putusan. "Kami harus legowo, ikhlas. Apa pun soal MK harus diterima dan mari kita lihat ke depan," ucapnya.

Seperti diketahui, dalam pilpres lalu, PPP mendukung pasangan Prabowo-Hatta bersama dengan Koalisi Merah Putih. Namun, pasangan ini dinyatakan kalah oleh Komisi Pemilihan Umum.

Kini Prabowo-Hatta tengah menggugat hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi. MK baru akan mengeluarkan putusan pada 21 Agustus mendatang. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×