Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ikhsan Modjo tak memercayai hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan elektabilitas Demokrat merosot tajam pada Januari 2014. Menurut Ikhsan, hasil survei LSI tak independen karena ada kepentingan dan pemodal yang berada di balik survei itu.
Ia mengatakan, Demokrat tak menjadikan hasil survei LSI sebagai patokan dalam menghadapi Pemilu 2014. Menurut dia, hasil survei yang dilakukan internal Demokrat menunjukkan hasil yang jauh berbeda dengan survei versi LSI.
"LSI tidak bisa dijadikan patokan. Buat kami lembaga survei ini bukan lembaga survei independen murni, tapi lebih sebagai corong kepentingan politik pemodal di belakangnya," kata Ikhsan, melalui pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/2).
LSI, kata Ikhsan, pernah menyampaikan prediksinya pada Pemilu 2009 lalu. Akan tetapi, prediksi tersebut salah dan Demokrat keluar sebagai pemenang pemilu.
Ikhsan mengatakan, saat ini seluruh mesin Demokrat terus bekerja untuk menaikkan elektabilitas partai. Meski belum sesuai yang diharapkan, Demokrat optimistis elektabilitasnya terus meningkat dan mampu memenangkan Pemilu 2014.
"Hasil survei LSI selalu bertolak belakang dengan kenyataan. Partai Demokrat justru lebih percaya diri menghadapi Pemilu Legislatif 2014," katanya.
Rezim Demokrat runtuh
Seperti diberitakan sebelumnya, rezim Partai Demokrat diprediksi runtuh pada Pemilu 2014. Elektabilitas partai pemenang Pemilu 2009 ini, menurut survei Lingkaran Survei Indonesia pada Januari 2014, hanya 4,7%. Konvensi pemilihan calon presiden yang digelar partai itu belum mampu menaikkan elektabilitas.
”Kami memantau elektabilitas Partai Demokrat melalui survei sejak 2011. Hasilnya, Partai Demokrat sulit untuk kembali berjaya,” kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby, saat memaparkan hasil survei lembaganya yang berjudul ”2014: Pemerintahan Golkar atau Pemerintahan PDI-P”, di Jakarta, Minggu (2/2).
Partai Demokrat yang pada Pemilu 2009 mendapat 20,85 persen suara, berdasarkan survei LSI pada Januari 2011, punya elektabilitas 20,5%. Angka itu turun jadi 16,5% pada Oktober 2011. Pada Januari dan Oktober 2012, tingkat keterpilihan Demokrat jatuh pada angka 13,7% dan 14%. Persentase ini terus merosot di angka 11,7% (Maret 2013), 9,8% (Oktober 2013), dan pada Januari 2014 sebesar 4,7%. (Indra Akuntono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News