Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kurang populernya penyelenggaraan konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat diakui oleh Max Sopacua. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat tersebut, kurang populernya konvensi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah adanya gejolak yang tengah terjadi di dalam tubuh partai.
"Kita tidak menampik bahwa memang kurang berfungsi mesin partai sesuatu yang memang dilihat sejak awal ada gejolak menyangkut kepengurusan, paska kongres luar biasa setelah pak SBY sekarang jadi ketua, saya kira sudah tidak diragukan lagi," kata Max di Gedung DPR (25/11).
Max mengaku saat ini Partai Demokrat sudah menyelesaikan persoalan perpecahan di elit partai yang menjadi salah satu batu ganjalan itu. Meski begitu lanjut Max, hal tersebut tidak menjadi alasan utama dibalik kemerosotan popularitas konvensi.
"Beberapa pengurusan itu sudah diselesaikan ketika mereka tidak sejalan lagi dengan partai, saya kira sudah diambil sebuah konklusi oleh partai dimana Dewan Kehormatan sudah menjalankan tugasnya dengan baik," imbuhnya.
"Saya kira kita tunggu hasil konvensi tersebut karena saya baca tidak ada gaung yang lain, strategi dimana dan masing-masing peserta kok, biarkan saja dia bekerja. Ada yang pakai gaung ada juga yang pakai gong, hasilnya nanti juga akan tergambar," ujarnya.
Sebelumnya dari hasil rilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan ajang konvensi capres Partai Demokrat tidak populer di tengah masyarakat. Menurut LSI, 11 peserta konvensi capres Demokrat masih kalah populer dibanding capres dari partai lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News