kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Demokrasi dan demografi untungkan Indonesia


Minggu, 06 Oktober 2013 / 13:21 WIB
Demokrasi dan demografi untungkan Indonesia
ILUSTRASI. Bulu Mata.


Reporter: Uji Agung Santosa |

NSA DUA. Sistem demokrasi, pertumbuhan ekonomi seimbang, dan pasar anak muda yang besar menjadikan Indonesia lebih baik dibandingkan China dan India. Pandangan itu disampaikan Ekonom Amerika Serikat (AS), Nouriel Roubini dalam pidatonya di acara Pre-CEO Summit di Bali Internasional Convention Center (BICC), Nusa Dua, Sabtu (5/10).

Menurut Roubini, jika dibandingkan dengan China, posisi demografis berupa jumlah anak muda yang besar dan sistem demokrasi yang dianut Indonesia membuatnya lebih baik. Apalagi, menurutnya, pertumbuhan ekonomi tinggi yang saat ini diraih oleh China mengandalkan stimulus kredit atau bom kredit sehingga menimbulkan ketidakstabilan ekonomi.

Indonesia juga dianggap lebih baik dari China dalam jangka panjang karena menganut sistem demokrasi. "Demokrasi secara jangka panjang jauh lebih bagus dari sistem otoriter," kata Roubini. Selain itu pertumbuhan ekonomi Indonesia dianggap lebih seimbang dengan kebutuhan pasar domestik yang juga terus tumbuh.

Dengan India, Indonesia dianggap lebih baik terutama dalam menghadapi defisit neraca perdagangan dan defisit anggaran. Menurutnya langkah bank sentral Indonesia yaitu Bank Indonesia (BI) lebih sigap dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan moneter termasuk secara agresif menaikkan suku bunga acuan. Hal itu menurutnya tepat dalam mengendalikan inflasi.

Walau sama-sama menganut sistem demokrasi, Indonesia dan India berbeda karena demokrasi Indonesia lebih stabil.

Dengan kondisi itu, maka Roubini memprediksi dalam waktu dekat Indonesia akan mampu melampaui pertumbuhan China dan India. Namun syaratnya, Indonesia harus membenahi infrastruktur, melakukan reformasi struktural, termasuk menggenjot investasi dan pemusnahan korupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×