kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Demi pikat turis, bus wisata dikemudikan wanita


Rabu, 19 Februari 2014 / 10:21 WIB
Demi pikat turis, bus wisata dikemudikan wanita
ILUSTRASI. Chery Tiggo7Pro.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pesona bus wisata di Jakarta bukan hanya dari busnya yang nyaman dan bertingkat. Demi memikat turis, pengemudinya pun dicari yang berjenis kelamin perempuan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, sifat wanita yang lembut dan keibuan menjadi jaminan bus itu tidak akan ugal-ugalan. Kecepatan bus tingkat wisata juga rata-rata hanya 10-20 kilometer per jam.

"Kami memperhatikan dari sisi hospitality. Kalau sense perempuan itu pasti lebih hati-hati dan membawa kendaraannya lebih baik, pak gubernur juga sudah setuju," kata Arie, kepada wartawan, Selasa (18/2/2014).

Ada 12 pramudi yang direkrut secara terbuka. Mereka mendapatkan gaji 3,5 kali upah minimum provinsi (UMP) DKI sebesar Rp 2,4 juta. Jadi, gaji pokok mereka mencapai Rp 7 juta.

Selain sopir, petugas lainnya adalah polisi pariwisata dari Polda Metro Jaya, kondektur atau petugas on board, dan tour guide dari himpunan pramuwisata dan komunitas historia. Satu persyaratan utama yang harus dimiliki para petugas adalah mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang baik. Sebab, turis mancanegara adalah sasaran utama bus tingkat wisata ini.

"Para petugas dibagi menjadi dua shift, agar mereka tidak kelelahan juga," kata Arie.

Pekan ini, dobel decker mulai diujicoba hingga Minggu (23/2/2014) mendatang. Kemudian, pada Senin (24/2/2014) mendatang, lima bus wisata baru akan berkeliling Jakarta dan dioperasikan untuk umum.

Ujicoba dilaksanakan untuk membiasakan para petugas melayani penumpang di dalam bus. Pekan depan, bus tingkat wisata mulai beroperasi melayani warga Jakarta secara gratis. Rute yang ditempuh yakni mulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Sarinah-Museum Nasional-Halte Santa Maria-Pasar Baru-Gedung Kesenian Jakarta-Masjid Istiqlal-Istana Merdeka-Monas-Balaikota-Sarinah, dan kembali ke Bundaran HI. Bus hanya akan berhenti di setiap halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Pada tiga bulan pertama, penumpang tidak harus mempunyai tiket. Selanjutnya, tiket akan disebar di hotel-hotel yang dilintasi bus tingkat wisata, seperti Hotel Kempinski, dan lainnya.

Meskipun gratis, Disparbud DKI akan melakukan evaluasi secara berkala mengingat perilaku masyarakat yang belum tertib. "Karena tidak semua yang gratis itu baik. Intinya, penumpang jangan memaksakan kalau sudah penuh karena ini tidak ada yang berdiri," ujar Arie.

Ia mengakui membutuhkan waktu lama untuk melengkapi proses administrasi, sebelum beroperasi. Misalnya, verifikasi di Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Perindustrian. Belum lagi pengurusan pelat nomor polisi dan STNK dari Polda Metro Jaya. Hal itu pula. Yang menyebabkan operasional dobel decker mundur dari rencana awal, pada akhir Januari.

Dobel decker akan ditempatkan di Pool Cawang. Bus-bus itu beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 21.00. Untuk memulai perjalanan, semua bus tingkat wisata akan parkir di Silang Barat Daya Monas. Waktu tempuh tiap bus berjarak 30 menit. Dobel decker memiliki ukuran, panjangnya 13,5 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 4,2 meter.

Bus ini memiliki kapasitas 60 tempat duduk dan dua diantaranya diperuntukkan khusus untuk penyandang disabilitas. Deck dan pintu sengaja dibuat pendek dan berada di sebelah kiri, agar ramah untuk penyandang disabilitas dan orang tua.

Spesifikasi lain yang membuat bus ini ramah penyandang disabilitas adalah melintas di jalur lambat, bukanlah jalur Transjakarta. Beberapa fasilitas yang dimiliki dobel decker, seperti pendingin udara, pengeras suara, CCTV, lengkap dengan video pariwisata. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×