Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2016 kepada DPR di sidang Paripurna, Jumat (19/5).
Hasilnya, BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian bagi laporan keuangan pemerintah tahun 2016.
Sekadar menyegarkan ingatan, pemerintah dapat opini WTP untuk laporan keuangan terakhir kali pada tahun 2004. Dengan demikian, selama 12 tahun akhirnya pemerintah mendapatkan kembali opini WTP untuk LKPP.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, untuk mendapatkan opini WTP pihaknya bekerja dengan intensif serta memperhatikan dengan detail apa yang disampaikan oleh BPK. Beberapa bulan terakhir, pihaknya berusaha keras bahkan lembur untuk mendapatkan opini WTP tersebut,
“Kami menghargai betul pandangan dari BPK karena spirit-nya adalah memperbaiki kualitas laporan dan tata kelola. Banyak hal seperti masalah konsistensi pembukuan, mengenai subsidi, PMN (Penyertaan Modal Negara), itu baik sekali yang disampaikan oleh BPK,” kata Sri Mulyani di Gedung DPR/MPR RI, Jumat (19/5).
Ia pun mendengarkan semua masukan-masukan yang dihadapi dari berbagai Kementerian Lembaga.
"Kita memperhatikan terus pandangan-pandangan dari auditor dari berbagai KL. Pandangan mengenai masalah suspend tadinya ada sekarang hilang," kata dia.
Ke depannya, Sri Mulyani mengatakan bahwa dalam pengelolaan anggaran ke depan terutama untuk efektivitas mencapai target pembangunan, yang paling penting adalah akuntabilitas dari sisi seluruh pegeluaran negara mencapai targetnya.
“Dan ini salah satu yang terus akan kita pantau dan perbaiki,” ucapnya.
Ia juga akan memperhatikan BPK dari sisi proses Peraturan Perundang-undangan, ketepatan alokasi, ketepatan pembukaan atau sistem akuntansinya, dan ketepatan di dalam menghasilkan hasil pemeriksaan itu sendiri.
“Itu semua siklus pengelolaan Keuangan negara. Ini saya rasa bagus sekali, saya rasa dari sisi kualitas kita dengan membahas bersama BPK, dengan DPR. Kami akan terus memperbaiki tidak hanya dari sisi bagaimana uang dibelanjakan, berapa besar namun juga kita akan mulai tertib melaporkan, membukukan. Dan juga tertib dalam memantau hasilnya,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News