kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Deflasi dipicu oleh panen raya


Senin, 03 April 2017 / 12:02 WIB
Deflasi dipicu oleh panen raya


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Deflasi 0,02% yang terjadi pada bulan Maret 2017 disumbang oleh sejumlah penurunan harga bahan makanan. Hal tersebut mengompensasi kenaikan sejumlah tarif yang diatur pemerintah, mulai dari tarif listrik hingga bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, deflasi pada bulan lalu disumbang oleh deflasi pada kelompok bahan makanan. BPS mencatat, komponen tersebut mengalami deflasi cukup dalam, yakni sebesar 0,66%.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga di bulan lalu, yaitu cabai merah dengan andil 0,8%, beras dengan andil 0,3%, cabai rawit 0,03%, ikan segar 0,02%, telur ayam ras 0,02%, dan bawang putih 0,01%.

Meski demikian, masih ada sejumlah bahan makanan yang harganya naik di bulan lalu dan masih perlu diwaspadai, yaitu bawang merah meski andilnya hanya 0,02% serta buah-buahan anggur dan minyak goreng dengan andil masing-masing sebesar 0,02%.

"Penurunan harga yang lumayan tajam untuk komoditas dominan karena panen raya menyebabkan terjadi deflasi untuk kelompok bahan makanan 0,66% dengan andil 0,14%," kata Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Senin (3/4).

Tak hanya itu, deflasi Maret 2017 juga disumbang oleh deflasi kelompok transportasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,13% karena penurunan tarif pulsa ponsel dan tarif angkutan udara.

Sementara penghambat deflasi bulan lalu, terutama pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan BBM yang tercatat mengalami inflasi 0,30% dan andil paling besar 0,07%. Hal itu terjadi karena adanya penyesuaian tarif listrik 900 volt ampere (VA) dengan andil 0,05%.

"Dari seluruh pelanggan PLN yang menyebabkan inflasi bulan ini adalah pelanggan 900 VA untuk prabayar. Itu persentasenya 12,26% dari keseluruhan pelanggan," tambah dia. Selain itu, kenaikan harga pertamax dan pertalite juga turut menyumbang inflasi pada kelompok tersebut.

Sementara itu, kelompok lainnya yang mengalami inflasi, yakni kelompok sandang sebesar 0,18% dengan andil 0,01%, kesehatan sebesar 0,21% dengan andil 0,01%, dan pendidikan sebesar 0,08% dengan andil 0,01%.

"Kesimpulannya, penurunan harga bahan makanan, panen raya mampu menetralisir penyesuaian tarif listrik dan kenaikan pertamax adan pertalite," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×