Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beban defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan makin berat. Hingga akhir tahun, diperkirakan total defisit perseroan akan menembus di angka Rp 28 triliun.
Merespon hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar Rapat Terbatas hari ini, Senin (29/7) di Istana. Rapat tersebut membahas langkah penyelesaian selanjutnya untuk beban biaya BPJS Kesehatan.
Baca Juga: BPJS Kesahatan akan tutup defisit dengan skema SCF
Namun, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo enggan menyebutkan secara rinci apa saja yang menjadi bahasan dalam ratas tersebut. “Nanti akan disampaikan hasilnya setelah ratas dengan Presiden supaya lebih komprehensif dan tidak sepotong-potong,” kata Mardiasmo.
Mardiasmo mengatakan, pemerintah terus mencari cara untuk mengatasi persoalan defisit BPJS Kesehatan. Dalam ratas hari ini, Kemenkeu menyampaikan beberapa usulan solusi yang memungkinkan, lanjut Mardiasmo.
“Usulan dari Kemenkeu ada banyak, tapi nanti saja dibicarakan setelah ratas ini. Kita sudah siapkan,” kata dia.
Adapun menurut Laporan Realisasi Semester I APBN 2019, Kemenkeu telah mengucurkan bantuan iuran PBI untuk BPJS Kesehatan yang dibayar di muka hingga bulan November (11 bulan) selama Januari-Juni 2019 sebesar Rp 24,3 triliun atau 90,9% dari anggaran yang ditetapkan yakni Rp 26,7 triliun.