kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Defisit APBN 2021 melebar, pemerintah susun prioritas belanja untuk pemulihan ekonomi


Selasa, 28 Juli 2020 / 19:36 WIB
Defisit APBN 2021 melebar, pemerintah susun prioritas belanja untuk pemulihan ekonomi
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani (kanan) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (kiri) memberikan keterangan pers terkait laporan APBN 2019 di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Menkeu menyatakan realisasi APBN 2019 masih terarah dan terkendali meskipun terjadi defisit sebesar R


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia akan memperlebar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) tahun 2021 hingga 5,2% dari PDB akibat masih santernya ketidakpastian ekonomi global di tengah belenggu Covid-19.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, pelebaran defisit ini akan membuat cadangan belanja pemerintah menjadi semakin besar. Menurutnya, pelebaran defisit ini membuat cadangan belanja bertambah hingga Rp 179 triliun.

"Ini untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional tahun depan. Presiden telah menetapkan prioritas-prioritas belanjanya yang betul-betul mendukung pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani, Selasa (28/7) via video conference.

Baca Juga: Sri Mulyani akan upayakan pertumbuhan ekonomi 2021 di kisaran 5% - 5,5%

Program andalan pemerintah terbesar untuk perekonomian tahun depan adalah terkait ketahanan pangan, pembangunan kawasan industri yang didukung oleh infrastruktur, Information and Communication Technology (ICT), serta bidang pendidikan dan kesehatan.

Sri Mulyani pun memerinci, ketahanan pangan merupakan prioritas negara yang paling besar. Pemerintah akan memberi tambahan anggaran kepada Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Selain itu, ada juga Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Selanjutnya, sektor industri juga menjadi fokus negara yang selanjutnya. Pemerintah pun berusaha mendukung sektor industri lewat pusat-pusat kawasan industri, apakah dengan melakukan revitalisasi atau menarik capital inflow.

Menurut Sri Mulyani, dengan bisa menyelamatkan industri dan memperlancar investasi yang masuk, maka bisa lebih besar peluang terciptanya lapangan kerja.

Baca Juga: Defisit APBN 2021 melebar, ini komentar Chatib Basri

Pemerintah juga ingin fokus dalam membangun infrastruktur bagi ICT. Apalagi, di tengah kondisi seperti ini konektivitas dan keberhasilan digitalisasi yang merata merupakan kunci. Pemerintah ingin di tahun depan semuanya bisa terkoneksi dengan merata dan kuat.

Lebih lanjut, fokus utama lain pemerintah di tahun depan adalah pendidikan dan kesehatan. Kata Sri Mulyani, pemerintah telah menetapkan tambahan anggaran lebih dari Rp 30 triliun untuk sektor pendidikan. Sementara untuk kesehatan, anggaran tambahan mencapai Rp 9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×