Reporter: Leni Wandira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar blak-blakan akui tidak mengetahui arti dari State of the Global Islamic Economy (SGIE).
Sebagaimana diketahui, pertanyaan terksit SGIE itu dilontarkan oleh pasangan nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka. Gibran menanyakan pandangan Cak Imin soal SGIE dalam debat pertama cawapres Pilpres 2024.
"Karena Gus Muhaimin adalah ketua umum dari PKB saya yakin Gus Muhaimin paham bagaimana langkah menaikkan peringkat Indonesia di SGIE," kata Gibran saat segmen tanya jawab gagasan Cawapres.
Baca Juga: Cak Imin: Slepetnomics, Bangun Indonesia Pakai Hati dan Otak
Kemudian dijawab oleh pernyataan Cak Imin yang tak paham arti dari kata itu. "itu. "Terus terang saya tidak paham SGIE itu apa," ungkap dia.
Menanggapi kejujuran Imin, Gibran pun menjelaskan maksud dari pertanyaan itu. Menurutnya, sebagai negara yang sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, seluruh cawapres harus mengerti apa itu SGIE.
"Gus kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah dan keuangan syariah, otomatis kita harus ngerti juga SGIE adalah State of Global Islamic Economy. Mohon maaf kalau pertanyaannya agak sulit ya Gus," kata Gibran.
Akhirnya, Cak imin mengakui peningkatan peringkat SGIE memang penting. Apa lagi Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pemeluk agama Islam terbesar.
Baca Juga: Cawapres Mahfud MD: Target Cawapres Gibran Rasio Pajak 23% Tidak Masuk Akal
"Memang pertanyaan ini sungguh penting karena Indonesia dengan jumlah umat Islam yang terbanyak. Sekaligus bukan saja sebagai pasar ekonomi syariah, pasar pariwisata halal, pasar perbankan syariah, tetapi sekaligus mempunyai potensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia," jawab Cak Imin.
"Nah posisi kita yang masih di bawah ini membutuhkan langkah-langkah penting agar yang disebut SGIE ini menjadi kita menaikkan peringkat kita," pungkasnya.
Diketahui, Tema debat cawapres 22 Desember 2023 adalah ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur dan perkotaan.
Debat dibagi menjadi 6 segmen. Segmen 1 penyampaian misi masing-masing cawapres. Setiap calon dapat saling sanggah di segmen 2, 3, 4, dan 5. Pada segmen keenam penyampaian pernyataan penutup setiap calon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News