Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Belakangan muncul perdebatan soal melemahnya ekonomi. Di satu sisi, ada yang mengatakan ekonomi tengah lesu karena daya beli turun. Di sisi lainnya, ada yang mengatakan ekonomi tidak mengecewakan karena konsumsi masyarakat masih terjaga.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman melihat konsumsi memang ada gejala sedikit perlambatan namun tidak terlalu besar. Hal ini bisa dilihat dari penjualan retail dan kendaraan bermotor yang sedikit lebih rendah pada Juni 2017.
Dalam hal ini, BI melihat perkembangan upah hingga triwulan II 2017 tumbuh sangat terbatas. Khususnya upah buruh tani dan buruh bangunan riil juga melambat.
“Dapat disimpulkan, untuk masyarakat golongan bawah, memang perlu usaha yang khusus supaya mereka memiliki kemampuan sehingga expenditure mereka lebih terjamin,” kata dia dalam seminar Nasional "Apakah Perekonomian Indonesia Melambat?” di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, (14/8).
Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan mengatakan, kelompok yang paling miskin ini terkena adanya disbursement dari bansos yang agak terlambat dan dana desa yang walaupun dari pusat sudah didistribusikan ke daerah, tetapi belum terasa efeknya.
Adapun mereka yang tidak eligible / layak untuk menerima bantuan sosial (bansos) juga terdampak daya belinya karena mereka tidak menerima bansos di saat ekonomi yang belum sepenuhnya baik.
“Jadi dua kelompok ini. Yang lebih parah lagi yang di bagian bawah ini. Namun di sisi lain, kelompok menengah atas relatif oke,” ujarnya.
Menurutnya, untuk kelompok menengah bawah, dalam penyaluran bansos harus lebih cepat didistribusikan, “Jangan mengharapkan jangka panjang saja seperti proyek infrastruktur, tapi spending-spending yang perlu dilakukan termasuk untuk kelompok rentan yang tidak terima bansos,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News