Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah melakukan pendalaman terkait isu bocornya data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang menimpa sejumlah toko penting.
"Terkait dengan informasi kebocoran data yang beredar, saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak, Dwi Astuti kepada Kontan.co.id, Rabu (18/9).
Seperti yang diketahui, hacker Bjorka kembali menggegarkan masyarakat Indonesia. Kali ini, Bjorka membocorkan data-data penting seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan NPWP.
Baca Juga: 6 Juta Data NPWP Diduga Bocor, Ada Jokowi Hingga Sri Mulyani
Laporan kebocoran data ini pertama kali diungkap oleh akun X, Teguh Aprianto dengan akun @secgron. Teguh sendiri bukan merupakan orang sembarangan. Pasalnya, dirinya merupakan konsultan keamanan siber yang berbasis di Jakarta.
"Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp 150 juta. Data yang bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no Hp, email, dll," tulis Teguh dalam akun X pribadinya, dikutip Rabu (18/9).
Baca Juga: Asing Lanjutkan Net Buy Jumbo, Cek Saham yang Banyak Diborong, Rabu (18/9)
Dalam tangkapan layar yang dibagikan, terdapat sejumlah data yang bocor dari sejumlah toko penting. Mulai dari Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hingga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Kemudian ada juga anak buah Sri Mulyani, yakni Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani dan Stafsus Yustinus Prastowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News