kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Darmin: Paket Bali hanya akan "merayap" di WTO


Selasa, 12 November 2013 / 11:58 WIB
Darmin: Paket Bali hanya akan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah harus mampu mengartikulasikan kepentingan Indonesia dengan jelas dalam upaya mencapai tujuan Paket Bali yang bakal dirundingkan dalam Minister Conference 9 (MC9) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali, Desember mendatang. Hal itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Darmin Nasution dalam diskusi panel bertajuk "Peran dan Kepentingan Indonesia dalam WTO", di Jakarta, Selasa (12/11).

Ia mengatakan, perundingan multilateral memang merupakan hal yang melelahkan sebab diikuti oleh banyak orang dengan kepentingan dan cara berpikir yang berbeda-beda. "Oleh karena itu, teman-teman yang mewakil negara dalam hal ini, kita harapkan menjelaskan dengan lebih lengkap mengenai topik yang akan dibahas di Bali," ujar Darmin.

Dari sisi akademisi, ia meminta pemerintah yang akan membawa isu trade facilitation, agrikultur, serta negara kurang berkembang (Least developed country/LDCs) itu bisa menjelaskan secara lengkap dalam diskusi panel.

Ia mengatakan, jika kepentingan Indonesia tak diartikulasikan secara jelas, kecil kemungkinan Paket Bali itu berhasil. Hal itu disebabkan perundingan multilateral sangat kaya kemungkinan.  "Jangan kita berharap kesepakatan itu terjadi loncatan dan tiba-tiba (semua negara) sepakat di semua tiga topik itu. Yang ada hanyalah merayap," katanya.

"Ada kebuntuan yang ditembus satu, dua titik itu sudah merupakan satu keberhasilan. Tapi terus terang perundingan multilateral itu sangat kaya kemungkinannya," ucap Darmin. (Estu Suryowati/kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×