Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mematok pertumbuhan ekonomi tahun 2019 sebesar 5,4%-5,8% dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM dan PPKF) 2019 yang disampaikan ke DPR, Jumat (18/5). Angka ini jauh lebih tinggi dibanding target dalam APBN 2018 sebesar 5,4%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, tingginya perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut sejalan dengan tingginya investasi. Di kuartal pertama tahun ini, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 7,95%, memotori ekonomi yang tumbuh 5,06%.
Pertumbuhan investasi itu tertinggi sejak beberapa tahun belakangan. "PDB kita menurut pengeluaran itu karena ada PMTB yang makin tinggi. Itu artinya investasi makin tinggi realisasinya," kata Darmin di kantornya, Jumat (18/5).
Ia tak memungkiri, tingginya realisasi investasi turut berdampak pada peningkatan impor. Namun lanjut Darmin, investasi tersebut juga akan mengisi sektor-sektor yang berorientasi ekspor dan sektor-sektor substitusi impor.
"Kalau dilihat, industri-industri yang mendapat tax holiday itu akan terlihat proporsi yang substitusi impornya mungkin lebih banyak yang orientasi ekspor," tambah dia.
Darmin juga tak khawatir tingginya impor bersamaan dengan pelemahan rupiah yang terjadi seperti saat ini. Sebab menurutnya, ekonomi akan terus bergerak sehingga akan ada penyesuaian nilai dan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News