kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Darmin Belum Sepenuhnya Diterima DPR


Kamis, 29 Juli 2010 / 19:53 WIB
Darmin Belum Sepenuhnya Diterima DPR


Reporter: Teddy Gumilar | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Dinamika politik di DPR terkait pemilihan Darmin Nasution sebagai Gubernur BI menandakan sosok mantan Dirjen Pajak ini tidak sepenuhnya diterima kalangan politisi Senayan. Menurut Direktur Eksekutif INDEF Ahmad Erani Yustika hal ini mengisyaratkan berita baik dan berita buruk.

Berita bagusnya, konstelasi politik yang terjadi di DPR menuntut Darmin untuk lebih hati-hati menjalankan amanahnya sebagai Gubernur BI. Sebab ada sebagian kelompok politik yang mesti diyakinkan bahwa ia adalah sosok yang paling tepat memegang jabatan ini. “Kita bisa bilang ini berita bagus karena ini hanya bisa dijawab dengan peningkatan kinerja,” kata Erani, Kamis (29/7).

Berita buruknya, kelompok politik di DPR yang menunjukkan resistensi terhadap sosok Darmin, akan terus memanfaatkan isu semacam Bank Century untuk terus mempermasalahkan kredibilitas Darmin sebagai pemimpin BI. Ini bakal membuat konsentrasi Darmin sebagai Gubernur BI terbelah.

Erani memandang konstelasi politik di DPR akan terus dinamis. Kekuatan oposisi yang resistan terhadap Darmin di atas kertas memang tidak dominan. Namun di tubuh koalisi pun, masih ada sosok-sosok seperti Bambang Soesatyo dan Lili Wahid yang terbilang vokal menyangkut pertalian Darmin dengan kasus Bank Century. “Kuncinya selama posisi seperti sekarang bisa dirawat tidak akan terlalu menjadi masalah,” ujarnya.

Dalam perjalanan ke depan sebagai Gubernur BI, Darmin kata Erani mesti memperkecil penolakan terhadap dirinya dengan menjalin komunikasi yang lebih bagus dengan politisi Senayan, serta menjalankan catatan-catatan yang dibuat Komisi XI dengan baik.

Menurut Erani, paling tidak ada dua pe er yang harus diselesaikan Darmin. Pertama, bagaimana menciptakan sektor keuangan yang lebih aman dari instabilitas makro ekonomi. “Sektor keuangan kita itu yang paling terbuka dibanding negara tetangga. Darmin harus mencoba mengerem itu, karena implikasinya besar terhadap stabilitas makro ekonomi,” ujarnya.

Kedua, Darmin mesti mampu menyeimbangkan gerak sektor keuangan dengan sektor riil yang selama ini terpisah. Pertumbuhan sektor keuangan tidak seimbang dengan pertumbuhan sektor riil. Padahal idealnya keberadaan sektor keuangan untuk melayani sektor riil.

Berkaca dari track record Darmin selama ini, tindakan yang ia lakukan tidak akan berjalan secara drastis. Namun secara perlahan dia akan mencoba ke arah sana. Erani mencontohkan 6 paket kebijakan yang ditelurkan BI.

“Penjarangan pelelangan SBI dan memperpanjang tenor SBI dari 1 menjadi 3 bulan. Lalu ada kebijakan setiap bank harus mengumumkan bunga preferensinya kepada publik merupakan upaya dia agar bank mau menurunkan bunga dan ramah terhadap sektor riil,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×