kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Danareksa Research Intitute prediksi neraca dagang Mei 2020 surplus US$ 0,49 miliar


Minggu, 14 Juni 2020 / 14:46 WIB
Danareksa Research Intitute prediksi neraca dagang Mei 2020 surplus US$ 0,49 miliar
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor melonjak hingga dua digit pada 2020 mendatang. Nilai ekspor pada triwulan III 2019 hanya sebesar 0,02%. Pertumbuhan tersebut


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Danareksa Research Intitute (DRI) memperkirakan neraca perdagangan Indonesia akan mengalami surplus sebesar US$ 0,49 miliar alias Rp 490 juta pada Mei 2020, setelah tercatat defisit US$ 350 juta pada April 2020.

Surplus ini disebabkan oleh penurunan impor yang lebih besar daripada penurunan ekspor. Penurunan impor diperkirakan akan sebesar US$ 210 juta atau 1,67% month on month (mom) dan penurunan ekspor diprediksi akan sebesar US$ 100 juta atau 0,77% mom.

Baca Juga: Kekhawatiran gelombang kedua corona akan menekan rupiah, dolar AS jadi safe haven

"Penurunan impor pada bulan lalu dipengaruhi oleh permintaan dalam negeri yang melemah akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan oleh pemerintah," kata Head of Economic Research DRI Moekti P. Soejachmoen, Sabtu (13/6).

Hal ini juga terlihat dari tekanan inflasi pada bulan tersebut yang sebesar 0,07% mom atau lebih rendah daripada 0,08% mom pada bulan April 2020. Inflasi ini sangat rendah, apalagi pada bulan lalu terdapat hari raya Idul Fitri yang biasanya mendulang banyak permintaan.

PSBB menyebabkan banyak masyarakat berkurang atau bahkan kehilangan pendapatannya yang akhirnya menurunkan daya beli. Hal ini juga akhirnya menjalar pada aktivitas industri pengolahan yang terlihat masih tak ekspansif dengan indeks manufaktur di bawah 50, atau 28,4 pada Mei 2020.

Baca Juga: Impor turun lebih dalam, neraca dagang bulan Mei 2020 diprediksi surplus

Sementara dari sisi ekspor, penurunan ekspor Indonesia sedikit tertahan akibat mulai pulihnya kondisi industri manufaktur mitra dagang utama di Indonesia walau tetap di bawah level 50. Negara-negara tersebut antara lain China, Jepang, dan Uni eropa.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×