Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio Nugroho angkat bicara menanggapi daftar personil pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang baru saja dirilis, Senin (24/3).
Menurutnya Danantara harus memiliki mekanisme dengan jelas supaya fokus dan tujuannya tidak terpecah. Sebab, Danantara saat ini akan menjadi pengelola super holding sekaligus sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) yang mengelola aset BUMN senilai US$ 900 miliar atau di atas Rp 14.000 triliun
"Harus ada mekanisme ke depan Danantara ini, karena dia punya 2 mode gitu ya, satu menjadi super holding satunya lagi menjadi SWF. Ini dua ini menurut saya menjadi pertanyaan sejauh mana begitu peran super holding dan SWF ini bergerak ke depannya," ungkap Andry kepada Kontan, Senin (24/3).
Baca Juga: Cek, Ini Lembaga-Lembaga Negara yang Ikut Mengawasi Danantara
Apakah Danantara akan menguntungkan, menurut pandangannya, Danantara cenderung akan berinvestasi di dalam negeri dan berbentuk project. Misal, jika investasinya dalam bentuk hilirisasi, maka akan memberikan return yang besar.
"Tetapi kalau kita masih belum tahu ya apa yang akan diinvestasikan tentu ini masih belum bisa terjawab gitu," tambahnya.
Lebih lanjut, Andry juga menjelaskan pandangannya mengenai sektor-sektor investasi apa saja apa yang baiknya dilakulan oleh Danantara.
"Kalau ditanya terkait apa yang harus diinvestasikan oleh Danantara adalah menurut saya investasi yang sifatnya merupakan future's potential sectors," bebernya.
Yang dimaksud future's potential sectors menurutnya adalah sektor-sektor seperti renewable energy dan teknologi.
Baca Juga: Tony Blair Tak Masuk Daftar Jajaran Pengurus Danantara, Rosan Ungkap Alasannya
Ia pun berharap Danantara bisa memberikan lapangan pekerjaan yang besar di tengah gempuran PHK beberapa waktu terakhir. Namun, itu juga akan tergantung project yang akan diambil oleh Danantara.
"Kalau berbicara mengenai project yang didanai adalah sifatnya padat modal, padat teknologi, tentu ini akan menjadi challenge sendiri bahwa kemungkinan besar penyerapan tenaga kerjanya tidak seperti industri padat karya," tandasnya.
Asal tahu saja, pemerintah telah resmi merilis nama-nama personil yang akan menjadi roda perjalanan Danantara ke depannya.
Dalam pelaksanaannya, ada 7 daftar BUMN yang akan dikelola oleh Danantara. Mereka adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Selanjutnya: Ingin Lapor SPT Mudah? Pilih Pojok Pajak Atau Buka e-Filing di Pajak.go.id
Menarik Dibaca: 28 Ucapan Mohon Maaf Lahir Batin yang Cocok Dikirim Saat Idul Fitri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News