CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dana penanganan bencana Rp 1,9 triliun segera cair


Rabu, 10 November 2010 / 14:52 WIB
Dana penanganan bencana Rp 1,9 triliun segera cair
ILUSTRASI. Produk Fiolight


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. DPR menyetujui pencairan dana Rp 1,9 triliun untuk penanganan pasca bencana. Sebab, dana tanggap darurat yang ada saat ini sudah menipis.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santosa menjelaskan, persetujuan itu telah disahkan pada 5 November kemarin. Nantinya, dana tersebut untuk membangun kembali daerah-daerah yang rusak karena bencana. "Kami sudah menandatangani sehingga bisa segera dicairkan," terang Priyo, Rabu (10/11).

Sebelumnya, dari APBNP 2010, dana tanggap darurat sudah dianggarkan sekitar Rp 3,5 triliun. Namun, karena banyak bencana yang terjadi di Indonesia, anggaran yang dibutuhkan pun semakin besar.

Terakhir, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menghitung dana bencana di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tinggal Rp 50 miliar. Saat itu, pemerintah kembali mengajukan tambahan anggaran Rp 100 miliar. "Dana tanggap darurat tersebut hanya untuk penanganan saat terjadi bencana, sedang pasca bencana juga membutuhkan anggaran lagi," jelas Priyo.

Catatan saja, jelang akhir tahun ini banyak bencana terjadi di Indonesia. Diantaranya, banjir di Wasior, Papua, tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, dan Gunung Merapi meletus di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Otomatis, ketiga daerah itu membutuhkan pembangunan kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×