kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak pengurangan neraca The Fed ke Indonesia


Selasa, 25 April 2017 / 20:43 WIB
Dampak pengurangan neraca The Fed ke Indonesia


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

Tak hanya itu, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) lima tahun ke belakang juga terus mengalami peningkatan. Rata-rata rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) sejak tahun 2012 hingga tahun 2016 sebesar 25,66% dari PDB.

Meski demikian, Juniman meyakini pemerintah akan mengelola pembayaran utang. "Pemerintah akan atur, kalaupun ada kenaikan, kenaikannya akan terukut," tambah dia.

Pemerintah lanjut dia juga berencana menerbitkan seluruh obligasi global di semester pertama tahun ini untuk menghindari tekanan tersebut.

Oleh karena itu, ia juga memperkirakan rasio utang pemerintah dan rasio total utang pemerintah dan swasta tahun ini masih berada di batas yang aman, sekitar 29% dari produk domestik bruto (PDB). Meski angka itu naik dari posisi akhir 2016 yang sebesar 28,3% dari PDB.

Di sisi lain, swasta juga masih mengerem utang luar negerinya. Dengan demikian, rasio total utang luar negeri pemerintah dan swasta tahun ini diperkirakan Juniman masih dalam batas yang aman.

Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi juga memperkirakan, dampak dari pengurangan neraca The Fed tidak terlalu berdampak pada nilai tukar rupiah lantaran pengurangannya akan dilakukan secara bertahap. Sementara itu, dampak terhadap utang Indonesia tergantung pada seberapa besar tekanan terhadap rupiah.

Ia juga mengatakan, pengurangan neraca dan kenaikan suku bunga acuan The Fed bisa mendorong ke arah kenaikan yield obligasi global pemerintah Indonesia. Namun, dampaknya terhadap kenaikan beban utang pemerintah dipengaruhi faktor lain.

"Misalnya, seberapa besar kebutuhan untuk menerbitkan obligasi global untuk membiayai defisit anggaran," tambahnya.

Jika strategi front loading sudah penuhi sebagian besar kebutuhan pembiayaan APBN maka dampak dari rencana kebijakan The Fed tersebut tidak terlalu besar terhadap kenaikan imbal hasil obligasi global pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×